Ziro Acciden Selama 6 Juta Jam Kerja di PT SEML
SemangatNews, Solsel – PT Supreme Energy Muarolaboh (SEML) telah menerapan budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kepada karyawannya. Hal hasil, perusahaannya mampu menekan angka kecelakaan selama 6 juta jam kerja aman.
Atas keberhasilan perusahaan tersebut dalam menciptakan ziro acciden, sehingga pihak SEML merayakan Bulan K3 Nasional dengan berbagai perlombaan, baik lomba K3 terbaik, tarik tambang, memasukan palu ke botol dan lainnya.
“Melalui capaian ziro kecelakaan kerja, maka kita rayakan Bulan K3 Nasional dengan berbagai perlombaan. Demi memberikan energi baru karayawan bekerja lebih maksimal lagi disamping memperhatikan K3,” sebut Project Kontraction Manager PT Supreme Energy Muaralaboh (SEML), Achmad Gunawan kepada wartawan, Sabtu (1/2) siang.
Masalah keselamatan kerja katanya, harus di tanamkan dalam memberikan contoh sebagai respec dengan iklim dunia kerja, dan menjadi kewajiban melaporkan keselamatan kerja dan statistiknya kepada pemerintah.
Program stafty punya standar dan baku di perusahaan panas bumi ini. Mulai dari awal rekrumen karyawan, dan kontraktor juga harus punya komitmen melaksanakan persyaratan safty sesuai standar yang berlaku. Yang melanggar disanksi.
“Implementasinya dari perusahaan berupa safety plane di turunkan ke sub kontraktor, berupa induksi dan edukasi bagi pekerja yang baru masuk ke distrik. Lahkah perusahaan tekan angka kecelakaan,” terangnya.
Perusahaa tetap memerikan kesempatan kedua dan ketiga, jika ada yang melanggar.
“Pelanggaran terberat di non aktifkan, namun hingga kimi tidak ada yang dilakukan karyawan,” paparnya.
Panitia Bulan K3 PT SEML, Oldwin Kurniawan mengatakan, edukasi pelatihan karyawan non skil, seorang tukang angkat pipa kini sudah memikiki sertifika. Denga hasil yang baik dalam insiden kecelakaan, sehingga kita rayakan dengan berbagai perlombaan antar karyawan dan perusahaan sub.
“Sejak perusahaan berdiri, K3 sudah masuk dalam persyaratan karyawan,” ungkapnya.
Di tahun 2020, ada motto tim keselamatan kerja, bertindak dulu sebelum berbicara atau action. Sebab, safety tanggung jawab semua orang, dan harus dimulai dari orang sendiri.
“Sanksi ada diterapkan, namun sisi lain dalam bekerja karyawan lebih banyak mendapatkan reward ketimbang sanksi,” ulasnya.
SHE Kordinator PT Supreme Energy, Fikry, mengatakan, capaian yang sangat penting, membuat masyarakat tumbuh dengan standar safty. Membudayakan k3, tidak hanya dilokasi perusahaan saja tapi perlu diterapkan di rumah.
“Melalui sosialisasi, sehingga tumbuh budaya tersebut. Demi nyawa pekerja,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah Tiga Dinas Tenegakerjaan Porovinsi Sumbar, Syamsurizal, menjelaskan, penerapan prilaku tidak hanya dilakukan di tempat kerja sampai di rumah.
“Tugas pokoknya, adalah memberikan pembinaan, pemeriksaan, dan pengawasan sudah. Itu sudah dilakukan,” bebernya. (Afri)