Semangatnews,Padang- Merasa bahagia itu bisa ditemukan diberbagai kejadian dan tempat.
Hal ini diungkapkan Kadis Kehutanan Sumbar Yozawardi U.P. S,Hut,MSi sebagaimana ternukil pada laman facebook Yonefis Yusman yang ditemukan Semangatnews.com, Senin 1 Juni 2020.
Meskipun peristiwa ini diakhir tahun 2019, namun konteknya tetap hangat dan enak dibaca kapanpun.
Haari ini…, sebut Yozarwardi.. kebahagiaan itu saya rasakan ketika bisa bertemu dan saling berbagi dengan Penyuluh Kehutanan Dinas Kehutanan Prov. Sumatera Barat. “Saya katakan bahwa saatnya kita mendengar”.tukasnya.
Lima orang perwakilan Penyuluh Kehutanan (PK) secara bergantian bercerita tentang apa yang telah mereka kerjakan di tingkat tapak, di tepi-tepi hutan, didaerah pinggiran, sekitar kawasan hutan. Lima orang PK itu adalah Hady Iksan, Elimarni, Monalisa, Yudia Falentina dan Almen.
Yang menarik adalah mereka semua menjadi pendamping program Perhutanan Sosial (Hutsos) di wilayah kerjanya. Kelimanya tidak hanya sekedar bercerita, rupanya mereka sudah menyiapkan paparan tentang kegiatan mereka di lapangan, mendampingi kelompok Hutsos dan kelompok tani hutan. Bahkan juga menjelaskan kolaborasi mereka lakukan dengan wali nagari (Kades), dengan Polhut, dengan TNI, dengan Dinas Pariwisata, Dinas Perkim LH, NGO dan lain-lain.
“Luar biasa. Itu kata yang tepat untuk mereka”, puji Kadishut Sumbar.
Hal yang menggembirakan lagi adalah mereka bisa menunjukan “evidence” berupa foto-foto action ketika mereka melakukan pendampingan penyuluhan. Nyata. Andai mereka tak berbicara secara lisan, maka foto-foto itu bisa berbicara dan mengungkapkan apa yang telah mereka lakukan.
Saya percaya, bahwa PK yang belum tampil juga sudah bekerja dan menyiapkan bahan. Jika ada waktu yang agak lama, tentu bisa mendengar cerita-cerita “hebat” dari semua penyuluh, tukuk Yozarwardi.
Kadishut Sumbar menyampaikan beberapa catatan kecil terhadap paparan mereka. Secara ringkas, bahwa apa yang mereka sampaikan telah didukung bukti-bukti (foto dan video), muncul kreativitas dan inovasi, kolaborasi dan sinergi di tingkat tapak.
“PK dalam melaksanakan tugasnya, menggunakan bermacam style dan cara pendekatan, sesuai karakter dan latar belakang masing-masing. Ada yang Cool, ada yang Progresif, ada yang Kolaboratif, ada yang Adaptif, dan ada yang Inovatif. Kesimpulan; Penyuluh Kehutanan Dinas Kehutanan Prov. Sumatera Barat “KEREN”, pujinya lagi.
(zln/hms-sumbar)