Yang Tersisa Dari Perjalanan Wartawan Dharmasraya Bersama Kominfo di Negeri Markisa

by -
Yang Tersisa Dari Perjalanan Wartawan Dharmasraya Bersama Kominfo di Negeri Markisa
Yang Tersisa Dari Perjalanan Wartawan Dharmasraya Bersama Kominfo di Negeri Markisa

Oleh: Ridwan Syarif

DHARMASRAYA, SEMANGATNEWS.COM – Malam semakin merambat, angin berembus lembut diiringi kabut tipis melayang di permukaan air. Kawasan danau yang dingin itu terasa menusuk hingga ke tulang

Suara binatang di pinggir danau saling bersahutan, suara jangkrik riuh rendah, ditimpal sahutan katak yang seolah-olah bernyanyi dari dalam air dan semak di pinggir danau.

Sementara itu di sebuah Villa dalam kawasan Alahan Panjang Resort, negeri yang terkenal penghasil Markisa di Provinsi Sumbar itu, tidak kurang sejumlah 40 orang wartawan bersama keluarga besar Dinas Kominfo kabupaten Dharmasraya berkumpul di resort milik Pemda Kabupaten Solok itu.

“Bapak-bapak dan ibuk ibuk semua, malam ini adalah acara malam keakraban antara Diskominfo bersama wartawan se Dharmasraya. Dan besok pagi kita akan mengikuti pelatihan,” sebut Rovanly Abdams, Kadis Kominfo Dharmasraya sembari terperinci beliau menyampaikan rundown kegiatan yang bertajuk “Peningkatan SDM Pemkab Dharmasraya Bersama Wartawan Media Cetak & Elektronik”

“Terimakasih pak Kadis Rovanly Abdams, terima kasih Kominfo atas perhatian dan dukungan nya terhadap peningkatan kapasitas wartawan,” sebut Ridwan Syarif, Koordinator Sekber wartawan bersatu Dharmasraya dalam sambutannya di malam keakraban itu.

“Apresiasi juga untuk Bupati Sutan Riska, atas dedikasi dan perhatiannya yang luar biasa terhadap insan pers Dharmasraya. Tidak hanya satu kali, telah berulang-ulang kali Pemkab memberi kesempatan kepada wartawan Dharmasraya untuk mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas dan potensi diri,” sebutnya lagi

Dinginnya pinggiran danau kembar yang mengitari Alahan Panjang Resort, tempat kami menginap terasa menusuk kalbu, ditambah desiran angin menerpa tubuh, komplit sudah, lelah, ujung kuku pun terasa kram di tusuk dingin.
Enaknya hanya tidur bergulung, berpagut bantal.

Kepenatan ini bermula setelah seharian menempuh perjalanan darat yang melelahkan akibat macet. Dharmasraya Alahan Panjang, ditempuh tidak kurang 8 jam, padahal dalam situasi normal hanya butuh waktu 4,5 jam perjalanan.

Macet yang terpaksa, sebab di ujung Barat Dharmasraya, dan pangkal Kabupaten Sijunjung di Kiliran Jao, setidaknya 3 KM jalan Lintas Sumatera sedang di rehab, di aspal rigit. Sementara jalan utama menuju pulau Jawa itu saban hari dilewati ribuan kendaraan. Entah dimana salahnya, pokok nya macet yang berkelebihan.

“Tiga empat jam antrian,” sebut seorang sopir truk yang saban waktu melewati jalan itu dengan nada mengeluh

“Beban biaya, waktu, semuanya bertambah, sementara uang jalan tetap segitu,” kecewa sopir di sampingnya.

Kembali ke kisah Pagi yang dingin, Selasa pagi, (5/11) kru Diskominfo melalui pesan group Whatshapp panitia memberi tahu kepada seluruh peserta untuk berkumpul melaksanakan aktifitas pagi senam Zumba, sebuah kteasi senam untuk menyehatkan jantung.

Siang, di hari yang sama hingga sore, seluruh wartawan yang menjadi peserta menerima pembekalan dari seorang wartawan senior Sumbar, Pimpred Harian Singgalang, Khairul Jasmi (KJ) di gedung pertemuan Resort itu.

Dengan guyonan dan cara bertuturnya yang khas, Khairul Jasmi, yang akrab dipanggil KJ menyampaikan banyak hal tentang lika liku dunia kewartawanan.

“Bahasa adalah teman sejati wartawan, syaratnya rajin membaca, sudah ada dalam kepala apa yang akan ditulis. Wartawan itu bukan perkara bisa menulis, tetapi adalah perkara menguasai bahasa,” sebutnya

“Penguasaan bahasa bagi seorang wartawan adalah seperti pedang di tangan pesilat, menyatu dan tidak memberatkan. Pikirkan dulu, selesai dalam kepala, setelah itu baru tulis,” tukuknya lagi.

“Jangan biasa kan copy paste, kecuali dalam keadaan terpaksa,” katanya dengan gelak tawa, entah menyindir ntah memang beliau mengetahui kebiasaan itu.

Ketika ditanya peserta pelatihan tentang bagaimana cara mudah untuk mulai menulis, dengan enteng beliau menjawab,

“kenali dulu apa yang akan anda sampaikan, dan tulis, ingat! jangan takut salah,” urai peraih penghargaan Adinegoro tahun 2002 ini.

Sore beranjak malam, suasana dingin makin membalut, menutupi tubuh yang lelah.

Di bawah langit bertabur bintang, sepi mulai menjemput, sayup terdengar di ujung gedung sana di antara peserta pelatihan mengisi waktu bernyanyi, dan bergembira diiringi orgen tunggal yang disediakan panitia dari Kominfo Dharmasraya . Sebagian sibuk dengan administrasi sembari yang lain mempersiapkan hadiah untuk diserahkan kepada peserta yang mengikuti berbagai lomba sehari sebelumnya.

Esok pagi usai sarapan seluruh peserta bertolak ke Dharmasraya, membawa sejuta cerita dan kisah dari negeri yang terkenal dengan Agrowisata nya ini.

Semoga pertemuan yang bermanfaat untuk Pers Dharmasraya, menambah khasanah dan cakrawala dalam tugas sebagai pembuat berita.

Terima kasih Kominfo, terima kasih Pemda Dharmasraya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.