SEMANGATNEWS.COM, PADANG – Widdiyanti pimpinan sanggar batik keratif Canting Buana Padangpanjang yang juga instruktur batik nasional asal Sumbar mendapat kepercayaan Dinas Pendidikan Sumatera Barat melalui tiga SMK Sumbar menjadi salah seorang tim penguji Eksternal UKK (Uji Kompetensi Keahlian) untuk kompetensi Kriya Kreatif Batik dan Tekstil sejak UKK dimulai sejak 1 sd 11 Maret 2023 mendatang.
Ketiga SMK pelaksana UKK kompetensi Kriya Batik dan Tekstil tersebut masin-masing SMKN 1 Lintau, Tanah Datar (1 sd 3 Maret), SMKN 4 Padang Pariaman (6 sd 8 Maret) dan SMKN 4 Padang (9 sd 11 Maret) bahkan 16 sd 18 Maret mendatang mendapat kepercayaan menjadi narasumber workshop batik sekolah penggerak tingkat SD se kabupaten Solok Selatan, ujar Widdiyanti saat ditemui di sela-sela kesibukannya mengawasi jalannya UKK SMKN 4 Padang, Kamis Siang 9/03/23.
Menurut Widdiyanti, dari dua kegiatan sebelumnya selaku tim penguji eksternal dan sekarang di SMKN 4 Padang yang berlangsung hingga 11 Maret besok terlihat banyaknya muncul bibit-bibit potensi seni batik di Sumatera Barat yang perlu kita apresiasi bersama, terlebih pemerintah kota/kabupaten bahkan pemprov Sumbar Sumbar.
Bibit-bibit potensi seni batik siswa SMK dapat terus dikembangkan guna membangkitkan dan menumbuhkembangkan dunia seni batik di Sumatera Barat dengan tidak mengabaikan nilai-nilai lokal dengan mengadopsi ragam hias Minangkabau sebagai icon batik yang cuma ada di Indonesia termasuk di Sumbar yang dalam beberapa tahun terakhir berkembang dengan pesat.
Sebagai salah seorang staf pengajar di Institut Seni Indonesia dan juga instruktur batik nasional asal Sumbar, ia bertekad untuk terus mengembangkan batik Minang baik melalui pelatihan, workshop dan lainnya diberbagai daerah dan tempat pada sejumlah institusi, komunitas termasuk dengan sejumlah OPD yang ada di Sumbar.
Untuk SMK berbasis seni kriya seperti seni batik, Widdiyanti, berharap guru-guru kompetensi Kriya Kreatif Batik dan Tekstil teruslah bereksplorasi menemukan hal-hal baru dan memberi inovasi kepada peserta secara utuh dan berkelanjutan agar dunia batik benar-benar dicintai dan disenangi peserta setiap ruang dan waktu.
Sanggar Batik Kreatif Canting Buana Padang Panjang yang dipimpinnya selama ini, tanpa mengabaikan tugas utamanya sebagai dosen seni kriya di ISI Padang Panjang tetap terbuka dijadikan tempat latihan membatik maupun eco print yang juga berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan beberapa waktu Canting Buana juga memberikan pelatihan dan workshop batik di Lapas Padang Panjang yang Insya Allah mendapat apresiasi dan daya tarik tersendiri bagi peserta yang mengikutinya,” jelas Widdiyanti.
Di Canting Buana Kreatif Batik selama ini terlihat tingginya animo masyarakat untuk belajar membatik dan eko print, karena ia bersama tim selalu memberi ruang kepada masyarakat untuk belajar membatik dan eko print.
Diantara pengunjung terdapat pelajar mulai anak-anak, remaja usia sekolah, mahasiswa, kalangan ibu-ibu Dharma Wanita, anggota Tim PKK, instansi pemerintah dan swasta dan lainnya dari berbagai daerah termasuk tamu sejumlah provinsi di luar Sumatera Barat,” jelas Widdiyanti.
Selain memberi ruang kepada para tamu yang datang ke sanggar untuk belajar membatik, pihaknya juga memberi apresiasi kepada setiap tamu yang datang, guna mendalami beragam motif ragam hias Minangkabau yang kaya dengan nilai-nilai filosofis dan syarat makna sebagaimana yang dihasilkan pihak sanggar selama ini,” ujar Widdiyanti lagi (Muharyadi).