Wawako Hendri Septa Buka Coaching Clinic Bersama Indra Sjafri
SemangatNews, Padang – Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa menyambut baik kehadiran Indra Sjafri ke Kota Padang. Kepulangan pelatih asal Sumatera Barat (Sumbar) yang sukses malang melintang di kancah persepakbolaan nasional itu, dalam rangka menyajikan agenda ‘coaching clinic’ kepada sejumlah pelatih klub dan pelatih SSB terbaik se-Sumbar.
Selain itu sekaligus bertemu anak-anak sepak bola usia dini dalam sebuah acara yang bertajuk, “Grassroots Festival with Indra Sjafri”.
Adapun dalam coaching clinic yang digelar oleh PT Pegadaian Area Padang itu, Indra yang kini menjabat Direktur Teknik PSSI tersebut mengangkat tema yakni “Mengenal Filosofi Kepelatihan Sepakbola Semangat Emas”.
“Atas nama Pemerintah Kota Padang, kita sangat menyambut baik digelarnya coaching clinic yang dilakukan oleh coach Indra Sjafri kali ini. Kita sama-sama tahu bahwa coach Indra telah sukses menjadi pelatih beberapa klub di level tertinggi sepakbola nasional. Beliau juga pernah membawa Timnas U-19 juara Piala AFF tahun 2013 dan Timnas U-22 juara AFF tahun 2019 yang lalu,” ungkap Hendri Septa sewaktu membuka acara coaching clinic yang dilangsungkan di Gedung Room Pegadaian Area Padang, Terandam, Sabtu (7/3/2020).
Ketua Umum PSP Padang itu menyebut, ia pun juga menyambut baik semakin banyaknya upaya dan kepedulian dari sejumlah pihak dalam memajukan persepakbolaan di Kota Padang, salah satunya PT. Pegadaian Area Padang.
“Terima kasih PT Pegadaian, semoga coaching clinic yang dilakukan ini bermanfaat dan sesuai harapan yang diinginkan,” imbuhnya.
Selanjutnya wakil wali kota tersebut juga menyampaikan apresiasi atas kesuksesan PSP U-15 yang baru-baru ini menjadi juara nasional Piala Soeratin. Prestasi ini menurutnya juga berkat dukungan dan kerjasama dari sejumlah pihak terkait.
“Alhamdulillah setelah 53 tahun menunggu kini PSP U-15 berhasil meraih juara yang tidak mudah dan melalui perjalanan panjang ini. Semoga kehadiran coach Indra Sjafri kali ini semoga semakin menambah animo masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih banyak dan lebih giat lagi bermain sepakbola. Karena dengan banyaknya kita melakukan hal positif tentu akan mengurangi apa saja kegiatan negatif,” tukuknya sembari mengatakan salam olahraga lalu dijawab hadirin dengan kata jaya.
Sementara itu Indra Sjafri yang saat ini menjabat Direktur Teknik PSSI dalam coaching clinic tersebut memaparkan sejumlah teknik, rahasia dan perjalanan karir dari awal melatih termasuk kiprahnya sebagai pemain sepakbola beberapa dekade silam.
Dia menjelaskan, mengenai filosofi Grassroots Football yang ia bawakan yaitu merupakan pedoman bagi setiap pelatih sepak bola untuk menanamkan nilai-nilai sepak bola pada anak usia dini, mulai dari usia 6 tahun hingga 12 tahun. Menurut Indra banyak pelatih yang tidak memahami karakter anak-anak sehingga memperlakukan anak tidak sesuai dengan umurnya.
“Pada dasarnya prinsip dalam Grassroots Football yang mengacu pada visi FIFA “touch the world” diantaranya adalah semua anak baik laki-laki maupun perempuan punya kesempatan untuk bermain. Lalh sepak bola bisa dimainkan di mana saja, tidak perlu menunggu pemerintah membangun fasilitas lapangan yang memadai, tetapi di halaman sekolah pun memungkinkan untuk dijadikan tempat bermain sepak bola. Kemudian tidak ada diskriminasi, permainan harus sederhana, menarik dan mendorong anak untuk semangat bermain sepak bola,” papar Indra yang didapuk menjadi ‘Brand Ambassador’ PT Pegadaian dalam program itu.
“Jangan sampai anak malah takut dengan pelatih dan berharap pelatih tidak menonton mereka ketika sedang bermain sepak bola. Begitu juga Fair play harus dihormati,” tambahnya.
Indra Sjafri menjelaskan, tujuan utama dari Grassroots Football sesuai dengan visi FIFA ini adalah, membawa permainan sepak bola ke semua orang, membiarkan sebanyak mungkin orang untuk bermain dan bergembira, dan mengenalkan anak laki-laki dan perempuan pada sepak bola.
“Dalam hal melatih sepak bola bagi anak-anak maka permainan adalah guru terbaik dan kegembiraan para pemain harus selalu jadi fokus utama. Sehingga, tidak ada lagi anak-anak yang berlatih sepak bola harus lari keliling lapangan beberapa putaran, tetapi fokuskan mereka pada permainan sehingga lebih banyak bersentuhan dengan bola untuk melatih skill bermain.”
“Grassroot Football juga menekankan pada pembinaan pemain sejak usia dini yang meliputi skill sepak bola, kemampuan taktital dan kecerdasan, sehingga tidak cukup hanya bermain sepak bola tetapi perlu juga sekolah karena diperlukan orang pintar untuk membaca permainan di lapangan,” terangnya.
Selain itu jelas Indra lagi, dalam pembinaan sepak bola diperlukan kemampuan fisik, bukan cuma pandai berlari, dan melompat. Terakhir dan paling penting adalah penghormatan nilai-nilai. Karena dalam sepak bola bukan cuma kalah menang, tetapi ada attitude yang perlu diperhatikan dalam hal ini yang dibutuhkan adalah pelatih-pelatih yang lebih beradab.
“Oleh karena itu, dalam sepak bola tidak ada prestasi yang bisa diraih secara instan, semua butuh proses dan pemain yang bagus lahir dari instruktur yang bagus pula. Semoga melalui coaching clinic ini akan memberikan kemajuan bagi sepakbola Sumbar dan Kota Padang khususnya,” pungkas Indra sembari memberikan apresiasi dan selamat kepada PSPU-15 yang sukses menjadi juara nasional Piala Soeratin baru-baru ini. (David/smgt)