Walau Masih Dalam Pandemi Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Sudah Lebih Baik

by -

SEMANGATNEWS.COM -.Dampaknya wabah pandemi Covid-19 sangat terasa pada perubahan sikap menjaga kesehatan diri dan sektor ekonomi. Dan saat ini sama’sama kita ketahui telah terjadi krisis ekonomi ini disebabkan karena adanya kebijakan larangan masyarakat untuk keluar rumah, sehingga masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menurun dan itulah yang terjadi ekonomi di dunia saat ini.

Hal disampaikan Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc sebagai Narasumber Webinar KNEMA 2020 dengan Tema “Kreatifitas dan Inovasi Keluar dari Krisis Ekonomi Perspektif Akademisi dan Kepala Daerah” di ruang kerjanya, Kamis (10/12/2020).

Gubernur juga katakan, Sumatera Barat sendiri hampir 70 hari melaksanakan PSBB, yang pertama setelah DKI dan yang terlama setelah DKI. Diketahui Virus Corona desease (Covid-19) menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia. Dan sudah jutaan orang yang sudah terkena Covid-19.

” Adanya pandemi ini sangat banyak hal yang berubah, seperti permintaan pasar yang menurun, angka pengangguran yang meningkat, pabrik banyak yang tutup, dan kehadiran karyawan pun dibatasi. Itulah yang kita rasakan hari ini walaupun sudah mulai membaik, begitu juga diluar negeri pun demikian,” sebutnya.

Iwan ungkapkan, bukan hanya ekonomi saja dampak dari Covid-19, di sektor kesehatan juga sangat berpengaruh, setiap harinya masih ada penambahan positif Covid, bahkan ada yang meninggal. Tidak berhenti di situ saja, Covid ini juga berdampak pada pendidikan, sosial dan budaya.

“Oleh karena itu untuk mengatasinya kita harus paham betul terhadap penyebabnya apa?. Lalu kita uraikan penyebabnya itu. Maka dari itu, pemprov sumbar harus cepat, cermat dan tepat, kalau tidak menemukan penyebabnya dengan tepat dan bisa menyelesaikan masalah Covid-19. Sumbar sendiri melakukan antisipasi terhadap Covid ini baru di tanggal 26 maret 2020 setelah adanya kabar dari Jakarta bahwa sudah ada masyarakatnya yang terpapar,” jelasnya.

Dari kejadian itu Pemprov Sumbar terus gencar sosialisasikan bahaya Covid-19. Dan memberikan kebijakan dalam penanganan Covid-19 di Sumbar. Dengan melakukan empat langkah, yaitu pengujian (testing), pelacakan (tracing), isolasi (isolation) dan perawatan (treatment) yang dilakukan secara masif.

“Sumbar beruntung memiliki Laboratorium Biomedik dari Fakultas Kedokteran Unand yang bisa memeriksa sampai dengan 5.000 lebih spesimen tes swab per hari, sembari menunggu vaksin Covid-19 ditemukan. kedisiplinan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 tetap dilaksanakan,” ucapnya.

Keberhasilan pengendalian Covid-19 di Sumatera Barat tak terlepas dari keberadaan Laboratorium Biomedik, Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Universitas Andalas (Unand) Padang.

Jika provinsi lain butuh waktu tiga hari, bahkan hingga satu minggu untuk mengetahui hasil tes swab, sejak disahkannya Laboratorium Infeksi Biomedik Unand Padang sebagai salah satu tempat pengujian sampel dan diagnosa Covid-19, dalam waktu lima jam dan paling lama 24 jam hasil tes sudah dapat diketahui.

“Jadi untuk penanganan kasus ini kuncinya kita harus mengetahui penyebabnya, baru kita bisa memberikan solusi yang tepat,” ucapnya.

Irwan Prayitno juga sampaikan, di Sumatera Barat sendiri merupakan tempat tes swab terbaik dan terbanyak. Apalagi sejak dari awal Covid-19 masuk ke Sumbar. Pemprov Sumbar telah melakukan tes swab (PCR) secara gratis.

” Dan saat ini pertumbuhan ekonomi Sumbar sudah mulai naik 10 persen walaupun masih minus, tapi perkiraan pada quarta ke empat sudah bisa kembali memasuki angka nol,” katanya.

Irwan jelaskan, kebijakan Pemprov Sumbar memberhentikan PSBB pada 1 Juli 2020, supaya masyarakat semua bisa beraktivitas kembali, pariwisata, transportasi, hotel, restoran, pasar buka sampai sekarang. Tetapi harus mengikuti protokol kesehatan dan harus ada sertifikat bahwa sudah melakukan PCR bagi mereka yang bekerja sebagai pelayan masyarakat.

” Sumbar sudah bisa dikatakan normal karena masyarakat sudah bisa beraktivitas seperti biasa dengan tetap disiplin protokol kesehatan sehingga pertumbuhan ekonomin Sumbar kembali bangkit dan sudah di atas nasional. Sistem digital (IT) juga sangat membantu dalam menumbuhkan pasar dengan melakukan jual beli online,” ujarnya.

Gubernur juga ungkapkan di bidang pendidikan, kegiatan pendidikan belajar mengajar harus dilakukan secara daring, dimana guru harus bisa memastikan bahwa apa yang diajarkan bisa sampai kepada murid, dan bagaimana strategi nya dan disini kita dituntut untuk kreatif dengan menggunakan aplikasi zoom.

“Kita berharap dengan adanya sejumlah kegiatan pemerintah turut memberikan pertumbuhan ekonomi di daerah ke depannya untuk kesejahteraan masyarakat,” himbaunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.