Semangatnews Payakumbuh – Wali Kota Riza Falepi mengatakan sudah lama masyarakat Payakumbuh dan Limapuluh Kota memimpikan adanya Mesjid Raya, masyarakat berharap sebuah mesjid yang luas. Riza menyebut mungkin tidak termegah, namun menjadi yang terluas di Sumatera Barat.
“Minimalis saja tapi luas artinya nanti bisa menjadi tempat berlindung untuk acara-acara besar selain jum’atan dan acara resmi daerah. Kalau ada acara besar seperti wirid BKMT, wirid ustaz-ustaz kita se Sumatera Barat, dan juga ketika mengundang ustaz kondang seperti Abdul Somad atau ustaz lainnya,” kata Riza Falepi saat di wawancara, Rabu (12/2) malam.
Dijelaskan Riza, selama ini di Payakumbuh kalau bikin acara selalu pasang tenda, pasang ini pasang itu. Ternyata itu tidak praktis dan disisi lain akan menimbulkan persoalan yang tidak mudah dan berdampak kepada biaya yang di luar dugaan, oleh karena itu Riza ingin membangun Mesjid Raya.
“Awalnya kita berencana mencoba membangunnya di bekas kantor bupati, tapi dari pihak pemkab tidak ada indikasi untuk memberikan kesempatan untuk itu, jadi kami menganggap hal itu belum saatnya untuk ditindaklanjuti,” terang Riza.
Kemudian Riza mencoba untuk membangunnya di Padang Kaduduak, namun ditolak oleh warga dan anggota DPRD, karena lokasinya tidak di pinggir jalan besar. Akhirnya dicarilah tempat baru dan Pemko Payakumbuh mendapatkan lokasinya di Sawah Kariang di Kelurahan Pakan Sinayan.
“Kita berharap tanah bisa dibebaskan dan ini akan menjadi amal saleh bagi pemilik tanah, selama orang salat di sana, maka pahalanya akan mengalir terus,” harapnya.
Di luar dari pada itu, sebenarnya fungsi Mesjid Raya ada banyak sekali, Pemko akan membebaskan tanah seluas 4,8 hektar, dan ini cukup besar. Keberadaan Mesjid Raya ini diharapkan bisa menjadi tempat persinggahan orang-orang yang lewat karena berada di pinggir jalan besar.
“Kita nanti akan buat koridor dari Mesjid Raya ke Ngalau dengan memakai terowongan di bawah tanah. Sehingga kalau ada yang datang bus-bus besar maupun orang -prang yang ingin parki, silahkan di Ngalau dan jalan kaki ke mesjid. Kemudian untuk koridornya kita pasang kanopi sehingga saat hujan nanti masih bisa dilewati dengan baik karena di kota kita sering hujan,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut Riza, ke belakangnya dibuat jalur ke Batang Agam, sehingga bagi mereka yang ingin melakukan wisata religi di Mesjid Raya, bisa juga terus ke belakang mesjid dan melihat Payakumbuh di pinggir Batang Agam.”
“Kita berharap secara teknis ini bisa kita kejar, saya belum yakin bisa selesai selama saya jadi wali kota, namun setidaknya ini bisa dilanjutkan dan diselesaikan wali kota berikutnya, tapi konsep-konsep dasarnya sudah kita siapkan, sehingga Masjid Raya terintegrasi dengan Ngalau dan Batang Agam, akhirnya menjadi daerah kunjungan wisata yang terintegrasi,” kata Riza mantap.
Di belakang mesjid ini nantinya juga Riza akan siapkan kios-kios untuk pedagang, sehingga tidak terjadi kesemerawutan pedagang nantinya, dan Riza akan siapkan juga venue-venue lain yang mendukung akan hal itu.
“Saya mohon do’a kepada semua masyarakat supaya mesjid ini dapat berguna untuk kita semua, untuk bisa diselesaikan dengan cepat dan menjadi berkah untuk kita semua, Allah memberi tempat terbaik untuk membangun Mesjid Raya,” tutupnya diakhir wawancara.