SEMANGAT SUMBAR – Kantor Gubernur, Setiap pejabat eselon II dan III di lingkungan pemerintah provinsi Sumatera Barat agar melakukan analisa setiap perkembangan pemberitaan media massa maupun media sosial (medsos) yang tanpa diduga telah memberikan dampak pada menjatuhkan pamor pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Kita menyadari saat ini medsos telah menjadi pembicaraan yang liar tanpa dapat dikendalikan, karena itu setiap kita ASN yang tahu agar melaporkan jika ada isu dan berita yang berdampak kepada penyelenggaraan pemerintah kepada pimpinan untuk dapat dikaji dan analisis dampaknya yang bakal terjadi .
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Nasrul Abit dalam Apel Senin padi minggu pertama awal pelaksanaan Ramadhan, dihalaman kantor Gubernur yang dihari, Sekdaprov. para Asisten, Pada Staf Ahli, Kadis Pol PP, Kadis Kebudayaan, Ka. Balitbang, Kepala Biro, Pejabat eselon II, II dan IV serta staf di lingkungan kantor Gubernur Sumatera Barat, Senin pagi (29/5/2017).
Pernyataan Wagub ini maraknya pemberitaan tentang Atlit Angkat Berat Sandra yang meminta sumbangan. Hal itu telah menjatuhkan harga diri pemerintah provinsi Sumatera Barat.
“Betapa kita malu dalam pemberitaan medsos itu tanpa disadari berdampak pada hal-hal yang negatif pada penyelenggaraan pemerintah daerah ” tegasnya.(Baca Sandra telah dibiayai)
Wagub Nasrul Abit juga menyatakan kondisi ini juga terjadi saat ada curhat tentang FPI di medsos salah seorang dokter di Solok yang juga menjadi pembicaraan panas dan bola liar yang merusak nama baik Sumatera Barat, walaupun sudah diselesaikan tapi tetap menjadi pemberitaan panas di medsos.
Nasrul Abit juga menegaskan kepada ASN kantor gubernur, semua ini telah membuat kita malu bersama, karena itu setiap kita diharapkan berkontribusi eselon III dan staf memberikan laporan analisis , ada pak Asisten, Staf Ahli, Sekda, sebagai bahan pertimbangan kebijakan apa yang mestinya kita lakukan dalam menyelesaikan, solusi apa serta tindakan apa, sehingga hal-hal yang menjadi negatif dapat diminimalisir.