Wagub Sumbar, Dies Natalis ke-25 Unbrah PTS Terfavorit di Sumatera, Bisa Terakreditasi A Nantinya
Semangatnews, Padang – Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang memperingati hari lahirnya (Dies Natalis) ke 25 yang jatuh tepat hari ini tanggal (16 Juli) puncaknya ditandai dengan Sidang Terbuka dan Orasi Ilmiah di Kampus Universitas Baiturrahmah Jalan Raya By – Pass Aie Pacah Padang.
Acara Dies Natalis Unbrah dihadiri, Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Drs. H. Nasrul Abit, Kapolda, Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim, Bupati Walikota se Sumbar, Forkopimda, Ketua LLDikti Wilayah X, Rektor, pimpinan PTN dan PTS se Sumbar Ketua yayasan Baiturrahmah dan para undangan lainnya.
Wagub Sumbar Nasrul Abit pada kesempatan tersebut menyampaikan, Diusia yang ke 25 ini Universitas Baiturrahmah sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan menjadi sebuah institusi yang memiliki potensi yang luar biasa antara lain aspek akademik, keuangan, fasilitas, SDM serta jejaring kerjasama perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri.
“Kita sangat mensyukuri hal ini, karena Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) satu-satunya yang dimiliki Falkutas Kedokteran di Sumbar dan satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terfavorit di Sumatera yang memiliki Falkutas Kedokteran Gigi,” ujarnya.
Pembangunan kesehatan di masa depan akan menghadapi tantangan yang cukup berat hal itu disebabkan, perubahan gaya hidup dan perilaku masyarakat perubahan pola konsumsi makanan pola perubahan iklim dan faktor lingkungan lainnya.
“Untuk itu kita berharap, perguruan tinggi di Sumbar harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan mencetak lulusan yang memiliki keahlian untuk solusi permasalahan di masa depan. Saya percaya Unbrah bisa memberikan yang terbaik dengan pemanfaatan teknologi dan lahirkan inovasi,” jelasnya.
Wagub juga menjelaskan permasalahan kasus stunting atau anak bertubuh pendek semakin meluas di Sumbar. Sesuai data Kesehatan Nasional di Sumbar ada tiga daerah yaitu Pasaman, Pasaman Barat dan Kabupaten Solok.
Ini pekerjaan berat. Dinas Kesehatan, BKKBN, serta Kepala Daerah harus fokus menuntaskan masalah ini. Apalagi ada anggaran dari daerah dan pusat. Oleh karena itu, universitas dituntut untuk mampu menciptakan inovasi dalam membantu pemerintah di bidang kesehatan masyarakat.
“Yang bisa dilakukan universitas kedokteran dalam masalah stunting yakni melalui program usaha mengsosialisasikan hidup sehat dan dibekali pengetahuan tentang pola pemberian gizi yang tepat bagi masyarakat,” ulasnya.
Lanjut Nasrul Abit mengatakan, dengan potensi yang luar biasa dimiliki oleh Unbrah dan komitmen serta kerja keras selama 25 tahun ini, ia yakin Unbrah menjadi PTS tervaforit di Sumatera dan terakreditasi A untuk masa yang akan datang.
Pada kesempatan tersebut, Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim M.S mengajak untuk semua yang hadir untuk memahami sejarah berdirinya Universitas Baiturrahmah didirikan 25 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 16 Juli 1994 oleh H. Amram Sutan Sidi Sulaiman.
“Walaupun baru berusia 25 tahun, Alhamdulillah Unbrah telah banyak berkontribusi di bidang kesehatan bagi pembangunan Sumbar, dengan menghasilkan 2.308 Dokter, 1.378 Dokter Gigi, 734 Sarjana Ekonomi, 1.034 Sarjana Kesehatan Masyarakat, 1.016 Ahli Madya Kebidanan dan 642 Ahli Madya Radiologi,” kata Rektor Unbrah.
Unbrah bertujuan untuk mendidik dan membina masyarakat menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT berdasarkan Qur’an dan Sunnah Rasulullah, sesuai dengan tema Lustrum ke V Unbrah “Membangun Generasi Berakhlakul Karimah”.
Selanjutnya ketua Yayasan Baiturrahmah Fadly Amran yang juga seorang Walikota Padang Panjang menyampaikan, bahwa dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Sumbar, Unbrah melibatkan dosen dan mahasiswa melakukan pengabdian pada masyarakat dengan melakukan penelitian selama tiga hari di daerah daerah terpencil, melakukan pelayanan kesehatan gratis oleh dokter spesialis, dokter gigi, bidan dan ahli kesehatan lainnya.
“Belum ada satupun perguruan tinggi di Sumbar, bahkan di Indonesia melakukan konsep yang menempatkan mahasiswa di rumah-rumah penduduk selama tiga hari, tutur Fadly Amran.
Kegiatan pengabdian sebagai salah satu aspek Tridharma Perguruan Tinggi merupakan jembatan pertemuan mahasiswa dengan masyarakat dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Salah satu acara Lustrum ke V ini mendapatkan perhatian penting dengan peluncuran buku perjalanan 25 tahun Unbrah “Menembus Ruang dan Waktu”.
“Peringatan Dies Natalis ke 25 ini, dijadikan momentum untuk mengevaluasi diri, kami berharap semua kelemahan dan kekurangan selama ini akan bisa dieliminir, sehingga impian untuk menjadikan Unbrah sebagai perguruan tinggi unggul dan termuka semakin mendekati kenyataan,” ucapnya.