Semangatnews, Padang – Peran dan fungsi Kebudayaan sangat penting karena dalam memajukan pembangunan daerah, dan diketahui sebagian besar daerah di Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam, termasuk di Sumatera Barat.
Dan kebudayaan juga mampu menjadikan sebuah daerah menjadi lebih menarik, dikenal dan mampu meningkatkan kehidupan masyarakatnya, contohnya budaya tabuik di Pariaman, setiap tahun menjadi daya tarik wisatawan dalam negeri atau luar negeri yang datang untuk menyaksikan atraksi kebudayaan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat membuka rapat sinkronisasi program dan kegiatan urusan kebudayaan 2020 dan integrasi pelaksanaan kegiatan 2019 di kantor Dinas Kebudayaan Sumbar, Selasa (19/2/2019).
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul juga menyatakan, hingga saat ini masih ada kepala daerah di Sumbar yang mengganggap bidang kebudayaan tidak penting.
“Sebelum acara dimulai, kami sempat berdiskusi dengan beberapa peserta, faktanya masih ada instansi di Kabupaten/ Kota hanya menempatkan bidang kebudayaan pada eselon IV dan ada pula di “cantolkan” pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain,” ungkapnya.
Wagub juga menjelaskan, untuk kedepan bidang kebudayaan sangat tergantung kepada daerah masing-masing untuk meletakkan kebudayaan tersebut di posisi mana.
“Kalau kami di Provinsi sudah jelas meletakkan kebudayaan di posisi utama, ini dibuktikan dengan tertuang didalam visi dan misi Gubernur dan Wagub 2016-2021, serta adanya instansi khusus membidangi kebudayaan, yakni Dinas Kebudayaan,” ujarnya.
Untuk di Sumatera Barat sendiri, Wagub mengatakan kebudayaan yang ada di daerah Sumatera Barat memiliki keunggulan masing-masing dan itu mempunyai nilai yang tinggi di mata sejarah dan kebudayaan.
“Namun hingga sekarang masih ada keunggulan budaya tersebut belum tercatat di Kementeriaan Pendidikan Kebudayaan dan Kebudayaan RI, seperti pembuatan tato tertua, yaitu di Siberut, Kepulauan Mentawai. Dan Hal ini merupakan tugas bagi kita bersama” katanya.
Sementara itu, dalam laporan panitia yang disampaikan Sekretaris Dinas Kebudayaan Yudha Prima mengatakan, peserta kegiatan berasal dari Kabupaten/Kota se Sumatera Barat, dan akan dilaksanakan dari tanggal 19-21 Februari ini.
“Untuk narasumber kita menghadirkan Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi pada Dirjen Kebudayaan, Christriyati Ariani serta Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat sendiri, Ranti Gemala,” tutupnya.