Virus corona dan kenegarawanan sikap NA dan IP
Semangatnews, Padang – Berbagai lontaran kata dan pemikiran mengelinding di media sosial Wagub Nasrul Abit tentang kedatangan 168 orang turis Kunming China. Dari berbagai komentar dan caci maki, Wendra Saputra malah menulis lain seakan-akan memberi suport kepada pemerintah provinsi Sumatera Barat, Gubernur Irwan Prayitno dan Wagub Nasrul Abit.
Berikut tulisan komentar Wendra Saputra.
Hari ini publik sumbar dikejutkan oleh kedatang seratusan lebih wisatawan yang berasal dari china, seharusnya kedatangan wisawatawan asing adalah suatu hal yang lumrah mengingat sumbar dibawah kepemimpinan Irwan Prayitno sedang semangat-semangatnya mempromosikan wisata Sumbar di internasional, namun kali ini kedatangan wisatawan dari tiongkok itu merupakan hal yang luar biasa dikarenakan negara besar dunia itu sedang diributkan dengan masalah virus corona, yang telah merenggut banyak nyawa orang, virus ini penularannya bisa melalui manusia ke manusia lain.
Pemberitaan tentang kedatangan pelancong dari china ini sudah banyak ditayangkan oleh media online di sumbar sejak dua hari yang lalu, ini berarti kemungkinan kedatangan pelancong China itu sudah dipersiapkan dengan matang bahkan mungkin sebelum merebaknya virus corona dinegara tirai bambu tersebut.
Dan kemungkinan besar pula wisatawan-wisatawan tersebut telah membayar paket perjalanannya kemari, jauh sebelum merebaknya virus corona di dunia, kalau boleh dibayangkan mungkin mekanisme pembayarannya sama dengan perjalanan umroh, jauh hari sudah direncanakan dan wisawatawan telah membayar jauh hari sebelum keberangkatan kepada biro perjalanannya.
Sikap kompak Wagub NA dan Gubernur IP.
Sehari sebelum masuknya turis dari China tersebut kebandara Minangkabau, tepatnya malam kemaren, NA terlihat sibuk, diantara kesibukannya adalah memastikan pemeriksaan kesehatan dibandara minangkabau berfungsi dengan baik, dan terus berkoordinasi menyakinkan masyarakat bahwa wisatawan yang berkunjung dalam keadaan sehat dan tidak terjangkit virus corona.
NA juga nampak di garda terdepan, dalam menjelaskan dan menjawab keresahan masyarakat, walaupun tidak memuaskan dan mengurangi keresahan masyarakat, NA tetap berupaya menjelaskan dan meyakinkan masyarakat tidak mungkin membatalkan secara sepihak kedatangan wisatawan tiongkok tanpa aturan dan payung hukum, ini tentu penjelasan yang tak populer bagi NA.
NA lupa selain sebagai wagub saat ini dirinya merupakan salah satu tokoh yang digadang gadang bakalan maju di pertarungan pilgub sumbar nantinya.
Bisa saja dalam kondisi saat ini, jika mau bermain aman NA tak tampil didepan, NA menyerahkan saja semuanya penjelasan ke humas pemprov ataupun cara lain NA bisa saja bersilat lidah menyalahkan dan melempar handuk ke Gubernur Sumbar (kebanyakan politisi seperti ini)
Namun NA tak melakukan itu, sebagai Wagub dia sadar harus berjalan sesuai koridor dan bisa berkoordinasi dengan baik dengan atasannya dalam hal ini gubernur ( bagi saya ini satu poin kenegarawanan NA)
Begitu juga dengan IP, IP sadar kebijakannya membiarkan turis China untuk masuk ke Sumbar adalah kebijakan yang tak populis, akan tapi disisi lain IP juga sadar bahwa inilah salah satu hasil dari lawatannya selama ini keluar negeri, mengajak wisatawan sebanyak banyaknya melancong ke Sumatera Barat.
Kesadaran akan hal inilah yang membuat IP paginya melakukan kegiataan tak populis dengan menyambut wisatawan China, bahkan nampak dipagi itu IP tidak menggunakan masker dan pelindung apapun, menurut saya ini merupakan kode dari IP bahwa wisatawan yang berkunjung tidak terjangkit virus corona, dari sikap dan perbuatannya IP walaupun tak memberikan kode kepada dunia bahwa :
1. Sumbar layak sebagai daerah tujuan wisata
2. Orang Sumbar adalah orang yang ramah terhadap tamu.
Sekali lagi saya katakan, walaupun tak populis dan tidak bisa menjawab keresehan masyarakat. Sesungguh dalam hal ini saya melihat IP dan NA menampakkan perpaduan/kesolidan dalam memimpin pemerintahan daerah.
Salut untuk kedua pemimpin ini.
Semoga besok ada keputusan terbaik tentang wisatawan china ini, dan bisa memperbaiki keresehan masyarakat Sumbar.