Sumbar Memiliki 2000 Inovasi Desa Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa.

by -

Semangatnews, Padang – Rapat Koordinasi Program Inovasi Desa (PID) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dipandang penting dan strategis, karena kita diminta untuk berinovasi dalam pembangunan desa, tentu kita harus mempersiapkan SDM yang handal dan trampil. Karena inovasi adalah cara berpikir untuk membuat trobosan dan perbaikan program dan kegiatan tahun lalu.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit pada acara Rapat Koordinasi Program Inovasi Desa (PID) Provinsi Sumatera Barat Tahap I Tahun 2019 di Hotel Pangeran Beach Padang, Minggu (24/3/2019).

Acara tersebut bertema “Program Inovasi Desa Mewujudkan Optimalisasi Penggunaan Dana Desa di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019” yang dilaksanakan mulai tanggal 24 – 27 Maret 2019 dengan dihadiri 150 peserta di Hotel Pangeran Beach Padang.

Dalam sambutannya Wagub Nasrul Abit menyampaikan, saat ini kita sudah mempunyai 2000 inovasi desa di Sumbar, Alhamdulillah, ini membuktikan para Wali Nagari saling berkoordinasi dan tukar informasi untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat desa/nagari.

Sumbar satu-satunya provinsi Pulau Sumatera di luar Jawa yang masuk kategori terbaik dalam melakukan inovasi pelayanan berdampak pembangunan karena menempati posisi tiga pada malam Innovasi Government Award (IGA) 2018, dimana posisi satu dan dua diisi oleh Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Pengharaan IGA tentu tidak lepas dari peran Kabupaten Kota melalui kecamatan dan nagari, inovasi baik bidang pelayanan sosial dasar maupun sarana ekonomi warga desa,” kata Nasrul Abit.

Sekarang kita sudah memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation yang akan tuntas tahun 2022 mulai dari provinsi sampai ke daerah perdesaan.

“Menghadapi tantangan tersebut, kita tetap melakukan inovasi-inovasi terbaru agar kita tidak tertinggal dengan daerah lain, terutama dibidang sumber daya manusia, ekonomi dan insfratuktur di desa,” ucapnya

Lanjut Wagub Sumbar mengatakan, bahwa inovasi desa ini menjadi kunci keberhasilan dan efektivitas dari pelaksanaan program dana desa, serta dikaitkan dengan program-program yang ada di tingkat kabupaten, provinsi atau pusat.

“Efektivitas dan sinkronisasi program dana desa dengan program pemerintah lainnya sangat penting. Tolong dikoordinasikan kolaborasi antardesa, kabupaten, provinsi tidak hanya di desanya saja.

Kembali Nasrul Abit mengingatkan, karena Pemilu sudah dekat, diharapkan semua pihak mensosialisasikan penyelenggaraan pemilu 2019 agar berjalan damai, aman, tenteram dan masyarakat dihimbau untuk beramai ramai memberikan suaranya di TPS pada tanggal 17 April 2019 yang tinggal beberapa hari lagi.

“Mari sukseskan Pemilu 2019 di Sumatera Barat yang badunsanak, jaga keamanan dan ketertiban dilingkungan masing-masing, jangan ada melakukan ujaran kebencian, fitna, caci maki atau menghina satu sama lain” imbau Nasrul Abit kepada peserta yang hadir penuh harap.

Dengan memilih pemimpin negara dan anggota legislatif adalah hak warga negara, mari gunakan sebaik-baiknya sesuai keyakinan untuk bangsa kita ke depan yang lebih baik,” tambahnya.

“Siapapun yang terpilih kemudian, terpilih yang terbaik dan semoga pemimpin terpilih adalah pemimpin yang menerima rakyatnya,” ujar Wagub Nasrul Abit

Selanjutnya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sumatera Barat Drs. H. Syafrizal. MM melaporkan
Inovasi Desa akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang berujung pula kepada kesejahteraan masyarakat. Sejahtera masyarakat Desa tentu akan sejahtera rakyat Indonesia, apalagi salah satu isi “Nawacita” membangun Indonesia dari desa.

Tujuan Rakor ini untuk mensosialisasikan langkah-langkah kebijakan, strategi dan konsep terkait PID dalam perencanaan pembangunan desa dalam rangka implementasi Undang-Undang nomor 6 tentang Desa, mereview tahapan perencanaan dan menyusun strategi replikasi inovasi desa dalam perencanaan dan penganggaran desa.

Kemudian acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara kepala DPMD Provinsi Sumatera Barat dengan Kepala DPMD Kabupaten dan Kota Penerima Dana Desa tentang pelaksanaan PID, adalah Kabupaten Pasaman, Padang Pariaman, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya dan Kota Sawahlunto.

Setelah MoU ditandatangani Syafrizal mengharapkan agar segera membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) Program Inovasi Desa karena dana akan secepatnya dicairkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.