SEMANGATNEWS.COM – Kabar gembira hampiri jajaran KUA se Sumatra Barat. Dimana Sumatra Barat akan dijadikan pilot project pelayanan Kantor Urusan Agama (KUA) tingkat nasional tahun 2022.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatra Barat, H. Helmi saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Layanan Mutu KUA, Kamis (28/10) di Hotel Hayam Wuruk Padang.
Ditunjuknya Sumatra Barat (Sumbar) sebagai pilot project bersamaan dengan Kanwil Kemenag DKI yang juga dipilih sebagai pilot project dalam integritas. Dikatakan Kakanwil Tim Kemenag RI menilai Sumatra Barat sudah melaksanakan pelayanan nikah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Menyikapi hal itu, Kakanwil minta jajaran KUA se Sumatra Barat memberikan pelayanan yang terbaik dan maksimal kepada masyarakat. Karena dengan ditunjuknya Sumbar sebagai pilot project semestinya mendorong jajaran Kemenag Sumbar khususnya KUA dalam meningkatkan dan memperbaiki layanan kepada masyarakat.
“Untuk itu berikan layanan maksimal. Ndak bana dapek kandak urang tu yang penting hatinyo sanang kalua dari kantua awak (walaupun keinginannya belum terkabulkan yang penting hatinya senang keluar dari kantor kita). Gunakan prinsip senyum sapa salam sopan dan santun. Jangan sampai kita dipidanakan karena tidak memberikan layanan kepada masyarakat,” ungkap Kakanwil.
“Ke depan kita menginginkan bagaimana di KUA kecamatan itu menjadi pusat layanan masyarakat terkemuka ditingkat kecamatan,” imbuh Helmi didampingi Kepala Bidang Urusan Agama Islam, H. Edison dan Koordinator Bina Lembaga yang juga Analis kebijakan, Yosef Chairul.
Ditegaskan Kakanwil, orang melihat Kementerian Agama itu dari KUAnya. KUA adalah garda terdepan dari Kementerian Agama. Maka saat ini kebijakan dari Kementerian Agama itu bagaimana supaya mutu layanan kepada masyarakat bisa terus ditingkatkan.
Tak lupa Kakanwil juga memberikan apresiasi kepada KUA yang telah melakukan pekerjaan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan naiknya tunjangan kinerja ASN Kementerian Agama.
“Mudah mudahan dengan semakin bagus layanan kita, indeks kepuasan masyarakat meningkat ini juga akan meningkatkan tunjangan kinerja. Namun kita di Kementerian Agama memiliki keunggulan yaitu ikhlas dalam bekerja sesuai logo kita ikhlas beramal,” begitu pesan Kakanwil penuh harap.
Disebutkan Doktor Helmi, 62 persen dari pelayanan itu memang ditentukan oleh subjeknya. Mulai dari Kepala KUA sampai ke bawah. Tentunya juga didukung peralatan dan sarana prasarana. Meski peralatan baik tapi kalau orang yang melayani kurang baik hasil juga tidak akan baik, tutp mantan Kakan Kemenag Kabupaten Solok dan Padang Pariaman ini.
Kakanwil juga mengingatkan Kepala KUA dan operator yang hadir tidak ada lagi yang gagap teknologi. Bagi yang merasa kurang harus belajar dan berusaha.
“Jadi ke depan tidak ada lagi ASN Kementerian Agama yang tidak bisa mengoperasikan computer. Karena KUA akan diperkuat dengan kehadiran Simkah (Sistem Informasi Manajemen Nikah). Itu semua butuh kelihaian dalam teknologi,” tutur Kakanwil.
“Ke depan Sistem Informasi Manajemen Nikah di KUA akan diperkuat. Sehingga kemungkinan-kemungkinan terjadinya manipulasi data dan sebagainya bisa diminimalisir. Karena setelah mereka menikah datanya langsung online ke data disdukcapil,” tutup Doktor Helmi. (*)