Subuh Mubarakah di Nurrahman Air Camar; Inilah Tausiah Dr. Fauzi Bahar, MSi

by -

Subuh Mubarakah di Nurrahman Air Camar; Inilah Tausiah Dr. Fauzi Bahar, MSi

SEMANGATNEWS.COM- Jemaah Masjid Nurrahman, Air Camar, Parak Gadang Timur, Kecamatan Padang Timur, Subuh pagi tadi, Selasa,23/08 kedatangan tamu yang mulia. Ia adalah Dr. Fauzi Bahar, Dt. Nan Sati, Msi yang kini dipercaya sebagai Ketua Umum LKAAM Sumatera Barat dan pernah menjadi Walikota Padang dua periode.

Kedatangan Fauzi Bahar sosok yang mudah senyum ini dalam rangkaian melaksanakan sholat subuh berjemaah yang penuh berkah. “Ambo sangajo bakuliliang mendatangi Masjid tanpa pemberitahuan sebelumnyo ke Pengurus”, ujar Fauzi Bahar.

Rupanya kegiatan ini sudah rutin Ia laksanakan bila berada di Padang. Tak perduli dalam cuaca apapun, tegas Fauzi yang semasa Wako Padang terkenal dengan programnya menghidupkan nuansa islami di Padang Kota Tercinta.

Diantaranya seluruh siswi di kota Padang wajib pakai jilbab, rok panjang dan bagi pria celana panjang dan bawa kopiah.
Selain itu juga ada gerakan sholat berjemaah di setiap masjid dan mushalla.

Kehadiran Fauzi Bahar di Masjid Nurrahman sangat berarti bagi jemaah dan warga setempat. Soalnya usai sholat subuh, Ia tampil memberikan tausiah yang isinya cukup mengena.
Sebelum pengajian agama, Fauzi Bahar menyempaikan bahwa dengan Kapolda sekarang ada kerjasama soal penanganan kasus.

Dengan istilah Restorative Justice bahwa setiap kasus yang terjadi di dalam masyarakat diutamakan penyelesaiannya melalui musyawarah dan mufakat. Tidak mesti semua persoalan bermuara ke polisi, tegas Fauzi. Harus terlebih dahulu ada upaya antara ninik mamak, tokoh masyarakat setempat.

Sebab yang bermasalah adalah anak kemenakan kita juga, ya kita yang berhak menyelesaikan terlebih dahulu, sebut Fauzi yang kini dipercaya sebagai dosen di Universitas Pertahanan di kampus Bogor.

RAMAIKAN MASJID

Fauzi Bahar sedikit galau dan risau, apa yang akan terjadi 40-50 tahun ke depan dengan ummat islam terutama di Sumatera Barat. Jika tidak dari sekarang kita persiapkan, kapan lagi?.
Oleh karena itu, Ia menghimbau dan mengajak warga untuk meramaikan masjid dengan sholat berjemaah. Perkuat akidah anak anak. Bawa anak dan keluarga, terus ke tetangga dan lingkungan. Sholat subuh itu penuh berkah. Jangan disia siakan selagi bisa ke masjid.

Kemudian bagi yang belum tahu dan tidak pernah sholat sama sekali. Maka solusinya adalah dengan sholat berjemaah. Dengan berjemaah sholat kita sah, walau tak tahu sama sekali.
Yang perlu dibaca niat… setiap akan sholat.

“Sengaja aku sholat…, mengikut Imam karena Allah. Niat dibaca di dalam hati, jika niat bahasa arab belum hafal.

Topik yang disajikan Dr. Fauzi Bahar cukup sederhana dan menyentuh yang merupakan fenomena dalam masyarakat akhir akhir ini. Jemaahpun puas mendengarnya.

Fauzi memberikan pekerjaan rumah(pr) kepada jemaah yang hadir, agar besok subuh masing masing jemaah bawa anak bersama ke masjid.

“Jika pagi ini ada 20 jemaah, mengajak satu orang saja, maka besok sudah 40 jemaahnya”, ujar Fauzi Bahar. Pada kesempatan itu Fauzi spontan memberi hadiah kepada 3 anak anak yang ikut subuh. Maka tiga helai uang 50 ribu pun keluar dari kantongnya.

Menyinggung soal hubungan anak dengan orang tua, analog Fauzi sangat mengena. Ia mengibaratkan, jika kita pergi ke restoran, sementara anak di rumah belum makan, apa enak kita makan disitu. Pasti tidak.
Begitu juga dengan agama(islam), kita sholat, sementara anak tidak, apakah enak perasaan kita nantinya kita di syurga, sedangkan anak di neraka. Jelas tidak, tegas Fauzi.

Sebaliknya bagi orang tua yang sudah meninggal tapi tidak pernah mendapat kiriman doa dari anaknya. Ini sama dengan kita memperlakukan orang tua kita dikasih kamar buruk di belakang dapur dengan keadaan gelap gulita. Apa tega kita berbuat begitu?, tanya Fauzi.

Untuk itu, mari kita laksanakan syariat islam dengan baik dan benar. Utamanya soal sholat yang merupakan tiang agama. Baik amalan sholat, Insha Allah akan baik pula ibadah lainnya.
Yang pasti orang yang tidak pernah sholat, sudah dipastikan pula dia tidak pernah mendoakan orang tuanya, baik masih hidup maupun sudah meninggal.

Fauzi Bahar diakhir pertemuan juga memberikan sumbangan untuk masjid Nurrahman. Kalau begini cara ustad setiap beri ceramah ada pula bantuan, senang jemaah. “Sering sering ka siko pak Haji Fauzi, respon jemaah spontan.**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.