Stop Konsumsi Telur Setengah Matang!

by -

Stop Konsumsi Telur Setengah Matang!

Semangatnews,- Telur menjadi salah satu bahan makanan yang digemari banyak orang.
Cara memasak yang mudah membuat banyak orang menyajikan telur dalam menu makanannya.
Belum lagi saat ada pilihan menu telur setengah mateng.
Dibanding telur matang, cara masak telur setengah mateng tentu lebih mudah dan cepat.
Namun ada bahaya yang bisa mengacam saat konsumsi telur setengah matang.
Telur yang tidak dimasak hingga matang dikhawatirkan masih mengandung bakteri Salmonella.
Bakteri ini bisa masuk ke dalam telur akibat ayam yang terinfeksi oleh bakteri Salmonella dari lingkungannya.
Bakteri ini pun berkembang di dalam tubuh ayam.
Sayangnya, meski sudah terinfeksi, ayam tidak menunjukkan sakit sehingga sulit untuk mendeteksi telur dari ayam mana yang mengandung Salmonella.
Selain itu, telur juga dikeluarkan dari tubuh induk ayam melalui saluran yang juga digunakan untuk mengeluarkan feses.
Hal ini juga bisa menyebabkan kulit telur bisa menjadi sumber Salmonella.
Bukan hanya feses ayam, kulit telur juga bisa terkontaminasi akibat kontak dengan lingkungan, udara, pakan, dan peralatan yang kotor.
Memang tidak bisa menjamin semua telur bersih dari Salmonella yang dapat mengakibatkan infeksi Salmonellosis.

Dilansir dari 1health.id, infeksi Salmonellosis ditandai dengan gejala berupa pusing, muntah, sakit perut bagian bawah, hingga diare.
Namun ada cara untuk mencegah kemungkinan terburuk itu itu.

1. Pastikan untuk memasak telur hingga matang sempurna.

Jangan biarkan bagian putih telur sudah mengeras, sementara kuningnya masih cair.

Sebab, ini bisa menjadi media tumbuh salmonella.

Telur harus dimasak pada suhu minimal 71 derajat Celsius.

Aturan ini juga berlaku saat hendak menyiapkan salad dressing.

2. Untuk membuat telur setengah matang, rebus telur ketika air sudah mendidih dan masak minimal selama 4 menit.

3. Belilah telur dari toko yang menyimpan telur pada suhu di bawah 4 derajat Celsius.

Pilihlah telur yang masih utuh dengan kualitas baik.

4. Segera setelah sampai di rumah, cuci telur dan buang telur yang cangkangnya retak, lalu simpan telur di dalam kulkas.

Waktu menyimpan telur sebaiknya 3 hingga 4 minggu saja.

5. Jika membuat masakan atau kue yang mengharuskan menggunakan telur mentah, pastikan menggunakan telur yang sudah melalui proses pasteurisasi.

6. Segera konsumsi telur yang sudah dimasak, karena CDC (Centers for Disease Control and Prevention) merekomendasikan untuk segera mengonsumsi telur yang sudah dimasak.

Tidak menyimpannya pada suhu ruang lebih dari 2 jam.

Kalau tidak habis, simpan sisa telur di dalam kulkas.

7. Saat menyiapkan makanan, pastikan mencuci wadah yang bersentuhan dengan telur mentah hingga benar-benar bersih.

Hal itu untuk menghindari kontaminasi silang.

8. Ingatlah untuk selalu mencuci tangan dengan sabun hingga bersih setelah memegang telur.**/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.