SMKN 1 Solsel Memiliki Bakat Volli Ball Dan Prestasi di Tingkat Nasional
SemangatNews, Solok Selatan – Kepala SMKN 1 Solok Selatan (Solsel) Efrisol, curhat usai pembukaan turnamen Volly Ball yang diikuti oleh siswa SMA/SMK se Sumbar, Riau, dan Jambi.
Baik terkait prestasi siswa dan guru ditingkat nasional, begitupun permasalahan uang SPP yang menunggak dan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan guru honorer.
Efrisol juga berharap kejuaraan pekan kreatifitas siswa, untuk mencari bibit berbakat yang bertalenta dalam volly ball tiga provinsi tersebut disamping memberikan ruang bagi siswa berbakat bola voli. Tahun ini diikuti 15 klub volly dari Sumbar, Riau dan Jambi.
“Lewat pekan kretifitas anak, kita harapkan peningkatan keterampilan dan kedisiplinan semua siswa, tidak hanya disaat belajar dikelas. Akan tetapi dilapangan meski harus ditunjukan sportofitas meraih prestasi,” ungkap Kepala SMKN 1 Solok Selatan, Efrisol.
Disambungnya, prestasi di kelas, dilapangan meski harus ditingkatkan. Disamping sportifitas yang religius menuju generasi melinial dan revolusi industri 4.0.
“Kejuaraan Volly Ball ini erakhir hingga 2 Februari 2020, hari ini,” katanya.
Selama ini bukan hanya murid saja berprestasi, sebut Efrisol, tapi salah seorang guru SMKN 1 bernama Arsiansyah juga telah mengharumkan nama baik sekolah.
Atas prestasinya meraih juara 1 lomba Tata Usaha tingkat Nasional di Jakarta, prestasi lainya juara 2 Pra PON cabang sepatu roda, juara 2 Fasion Show tingkat Sumbar.
“Tak hanya murid saja, tapi guru SMKN 1 Solsel tidak kalah bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya di Sumbar,” ucapnya.
SMK tidak sama PBM nya dengan sekolah umum, siswa banyak belajar diluar aturan sekolah. Seperti prakkerin, belajar tambahan, dan lainnya. Dan ini sering menjadi sorotan di masyarakat.
Tahun 2019 lalu, banyak siswa yang tidak bayar uang SPP. Diperkirakan mencapai Rp 90 juta. Meski berpengaruh terhadap kesejahteraan atau gaji guru honorer yang berjumlah 40 orang, namun siswa yang mnunggak SPP ijazahnya tetap diberikan sesuai intruksi pusat
“Walau SPPnya nunggak, kami tidak pernah menahan ijazah siswa yang tamat. Pihak sekolah tidak tau, apakah orang tua betul-betul ekonominya terganggu. Atau kondisi siswa yang tidak setorkan ke pihak sekolah, kami tetap berikan keringanan,” terangnya.
Sementara, Ketua KONI Solok Selatan Rengga Husada, mengatakan, pihaknya selalu mendorong kegiatan keolahragaan apalagi untuk tingkat pelajar, karena sangat membantu KONI dalam menghasilkan bibit atau atlit olah raga.
“Bakat dan potensi di volly ball ini akan kita bina,” terangnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumbar Wilayah III, Israr menambahkan, meskipun kewenangan SMA/SMK berafa di provinsi. Namun sekolah SMK ini adalah milik masyarakat Solsel.
Disinggungnya, SMKN 1 Solsel prestasinya tidak kalah dengan sekolah lain di Sumbar, banyak prestasi prestasi yang dicapai oleh siswa dan guru ditingkat provinsi dan nasional.
“Tujuh SMK yang ada di Sumbar, hanya SMK 1 Solsel dan SMK Alahan Panjang yang berhasil lolos revitalisasi. Lewat inovasi, integritas, dan dedikasi, ini tuntutan bagi sekolah kejuruan bisa terampil ditengah masyarakat,” paparnya.
Asisten I Bidang Pemerintah Pemkab Solsel, Fidel Efendi saat hadir, mendukung kegiatan volly ball. Yang nantinya dapat dimamfaatkan daerah untuk setiap iven yang membutuhkan bibit olah raga dari turnamen volli tiga provinsi ini. (Afri)
Teks foto
Efrisol Kepala SMKN 1 Solok Selatan