SEMANGAT SUMBAR – Rencana simulasi Kesiapsiagaan bencana Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) ternyata masih jauh dari harapan. Pada kegiatan simulasi gempa dan tsunami yang digelar memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) di Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (26/4/2017), hampir tidak ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang turut melaksanakan evakuasi mandiri.
hasil pantauan di lapangan, ketika skenario gempa berkekuatan 8,8 Scala Richter dijalankan pukul 10.00 WIB. Para ASN masih asyik beraktivitas. Bahkan ketika sirine peringatan tsunami yang berada di lantai 4 gedung Escape Building Kantor Gubernur meraung, tidak ada ASN yang beranjak untuk melakukan simulasi penyelamatan diri menuju tempat penampungan sementara (shelter) yang berada di lantai 4.
Hingga sirine peringatan tsunami berhenti berbunyi, sekitar 30 menit, hanya terdapat beberapa ASN yang berlari ke shelter.
Kondisi evakuasi mandiri di Kantor Gubernur Sumbar yang sepi, berbanding terbalik dengan kegiatan di Markas Kepolisian Daerah (Polda) yang lokasinya bersebelahan. Ketika sirine meraung, ratusan personil Polda berlari ke luar kantor, selanjutnya bergerak menuju shelter ketika mendapat informasi potensi tsunami.
Untuk diketahui, pada HKBN di Sumbar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar bersama seluruh BPBD kabupaten/kota menyepakati skenario simulasi gempa berkekuatan 8,8 SR berpotensi tsunami, dengan pusat gempa di Siberut Kepulauan Mentawai. Gempa mengguncang selama 30 detik yang disusul tsunami.
Sangat disayangkan, simulasi evakuasi mandiri tidak berjalan sukses di Kantor Gubernur Sumbar. Padahal, 30 menit sebelum kegiatan, Wakil Gubernur Nasrul Abit juga telah menginstruksikan ASN untuk ikut melaksanakan simulasi. Hal tersebut disampaikan ketika melepas pawai kendaraan dan personil kebencanaan di Halaman Kantor Gubernur dalam rangka HKBN.