Pertemanan sejati justru berasal dari orang-orang yang mungkin tidak menguntungkan kita dalam karier.
Sebaliknya, kita mendapatkan keuntungan dari pertemanan yang asli. Tanpa pura-pura.
Oleh karena itu, di waktu yang sama kita harus memilih teman.
Memilih mana teman yang bisa menampilkan pertemanan yang nyata.
Kalau tidak memilih, bisa jadi kita dimanfaatkan oleh orang-orang yang melihat atribut luar saja.
Orang-orang yang tidak benar-benar tulus peduli.
Semakin beranjak dewasa, kita bisa lebih sensitif untuk tahu mana orang-orang yang berada dalam satu frekuensi.
Pada akhirnya terjadilah seleksi alam
Kita akan didekatkan dengan orang-orang dalam vibrasi yang sama sebab semakin tua, waktu kita akan semakin sedikit untuk bersosialisasi.
Apalagi kalau bekerja dan berkeluarga. Nantinya, akan terbentuk susunan prioritas.
Mana teman-teman yang memang satu frekuensi untuk bekerja dan mana yang benar untuk berteman saja.
Konflik pasti akan ada. Ia hadir bukan sebagai penghalang melainkan sebagai ujian.