Sepanjang 2019, Angka Pengangguran Turun 0,94 persen di Solok Selatan
Semangatnews. solsel – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Solok Selatan (Solsel), mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Januari 2020 ada di angka 4,94 persen dari tingkat partisipasi angkatan kerja di daerah itu. Angka ini membaik dibanding posisi Januari 2019 yakni 5,88 persen.
“Ini menandai adanya penurunan angka pengangguran di Solsel sepanjang tahun 2019 lalu, mencapai 0,94 persen. Artinya dalam rentang setahun belakangan, jumlah pengangguran berkurang sebanyak 480 orang dari jumlah 86.284 angkatan kerja yang terdata,” kata Kepala Disnakertrans Solsel, Basrial.
Menurutnya, berkurangnya penganggur di Solsel pada 2019, karena berbagai program dari pemerintah serta penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan. Saat ini jelasnya, angka pengangguran di awal 2020 tercatat 4,94 persen. Pihaknya menargetkan hingga 2021 dapat ditekan menjadi 3,75 persen.
Beberapa program pelatihan sudah disediakan pemerintah untuk melatih calon Tenaga Kerja Mandiri (TKM) di daerah itu. Di samping itu, pihaknya turut memberikan bantuan peralatan, guna mendorong lahirnya usaha kerja mandiri (UKM).
“Pelatihan dan pembinaan tenaga kerja ini diprogramkan, agar berimbas pada pembukaan lapangan kerja. Tercipta UKM-UKM baru. Tentunya, ini bakal bermanfaat dalam menyerap tenaga kerja,” paparnya.
Tahun 2020 ini lanjutnya, pemerintah sudah menyusun pelatihan TKM sebanyak 21 paket dengan berbagai bidang keahlian. Seperti, keterampilan seperti menjahit, tata boga mobiler dan lainnya. Sebanyak 11 paket dibiayai APBN dan 10 paket dari APBD.
Sementara katanya, selama 2019 lalu pihaknya juga sudah melaksanakan 27 paket pelatihan TKM dan ternyata cukup ampuh dalam menekan angka pengangguran. Tahun ini, meski jumlahnya berkurang menjadi 21 paket, namun pihaknya meyakini pada 2021 target 3,75 persen bisa tercapai.
“Harapan kami, TKM yang ikut pelatihan ini, nantinya bisa memanfaatkan ilmunya untuk menciptakan lapangan kerja. Membuat usaha mandiri untuk meningkatkan perekonomiannya dan bisa juga bermanfaat untuk peningkatan ekonomi masyarakat lain,” tuturnya.
Ditambahkannya, selain lewat program pelatihan, pihaknya juga memanfaatkan keberadaan perusahaan di daerah itu dalam menampung tenaga kerja lokal. Kiat lain yaitu dengan memudahkan aksesibilitas usaha.
“Daerah juga bekerjasama dengan perusahaan agar lebih mengutamakan penerimaan pekerja lokal. Kalau program padat karya, kita yang memprogramkan masyarakat yang mengerjakan. Otomatis ini juga ada pemasukan ekonomi bagi mereka,” ujarnya.( afri)