SEMANGAT INDARUNG- Perusahaan tertua di Indonesia Semen Padang selama tahun 2016 meraup laba bersih Rp.724 miliar. Kondisi ini sama dengan laba tahun sebelumnya 2015, kata Direktur Keuangan Tri Hartono Rianto saat menjamu insan pers Sumatera Barat di gedung pertemuan Indarung, Jumat 16 Juni 2017.
Meskipun ada kebijakan pemerintah penurunan harga Rp 3000 perzak, sejak tahun 2015, manajemen Semen Padang tetap berupaya perusahan mesti untung.
Memang jika dihitung penurunan harga Rp 3000 perzak ya kecil, tapi coba dikalikan dengan ribuan zak, maka Semen Padang mengalami sampai Rp 400 juta.Minus ini tentu harus kita imbangi dengan peningkatan efiseinsi di sektor lain, ujar Tri
Hal ini dibuktikan dimana Pemegang saham PT Semen Padang menyetujui Laporan Tahunan Perseroan mengenai jalannya perusahaan tahun buku 2016, termasuk laporan pelaksanaan tugas pengawas selama tahun buku 2016 dan juga menyetujui laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku 2016.
Persetujuan pemegang saham itu disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Semen Padang Tahun Buku 2016 di Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Kinerja Baik
Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry pada kesempatan itu melaporkan kondisi perseroan selama tahun 2016 yang menunjukkan kinerja baik. “Alhamdulillah, selama 2016 perseroan menunjukkan kinerja baik,” kata Benny.
Volume produksi semen selama tahun 2016 tercatat sebesar 6.456.059 ton, volume penjualan sebesar 6.980.615 ton, Market Share di wilayah Sumatera 42,5% dan laba bersih sebesar 724 miliar.
Selama tahun 2016, kata Benny, Perseroan sukses meraih berbagai prestasi, di antaranya, proper hijau, industri hijau level 4, runner up Asean Risk Awards 2016, Platinum Award Indonesian Quality Award 2016, juara 1 pengelolaan arsip dari Arsip Nasional RI, dan wajib pajak terbaik.
Acara buka bersama yang digelar tiap tahun bulan Ramadan itu juga dihadiri dewan komisaris diantaranya Wiztian Youtry dan dari unsur Pers Ketua PWI Sumbar Heranof dan Basril Basyar Ketua Dkp PWI Sumbar, Kepsta RRI Padang dan Kepala LKBN Antara Sumbar