Sekolah Telah Memberikan Karakter Diri, Selayaknya Bakti Ada Disetiap Alumni
Semangatnews.com, Yogyakarta – Dua alumni senior SSRI Negeri (SMSR-SMKN 4) Padang, Risman Marah (68 th) dan Syaiful Adnan (62 th) yang dihubungi via telepon di Yogyakarta, sekaitan HUT ke 54 SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang, menyebutkan, kegiatan ulang tahun yang telah dirancang dan diprogram panitia bersama Zardi Syahrir, dkk di Padang (baik melibatkan unsur sekolah maupun alumni) hendaknya dijadikan momentum penting untuk kemajuan sekolah seni rupa berbasis budaya, sekaligus dijadikan barometer dinamika perkembangan seni rupa yang embrio dan karakternya mulai tumbuh dan berkembang di sekolah ini yang dalam sejarahnya cuma ada tiga di Indonesia, di luar Yogyakarta dan Bali.
Hal itu disampaikan Risman Marah dan Syaiful Adnan dua alumni senior SSRI Negeri Padang ketika dihubungi dalam waktu berbeda sekaitan HUT ke 54 SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang, Minggu (22/9).
Menurut Risman, fotografer kondang nasional dan mantan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, saat ia menempuh pendidikan di SSRI Negeri Padang dulu tahunn 1968 – 1971 atau siswa angkatan ke 3 sejak sekolah ini berdiri 25 September 1965 bersama teman seangkatannya seperti Darvies Rasyidin, Ardha, Armansyah Nizar (Mangkutak Raun Sabalik), Yose Rizal, Darman Moenir, Misrawati ketiganya almarhum dan kawan-kawan, banyak pengalaman berharga yang diperolehnya, berkaitan dalam pembentukan sikap dan karakter siswa berkaitan dengan dunia seni rupa.
Pembentukan sikap dan karakter itu, kemudian terus berkembang di lapangan setelah menamatkan pendidikan di SSRI Negeri Padang, baik bagi teman-teman yang melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun mandiri di tengah-tengah masyarakat dan lingkungannya. ujar Risman Marah.
Saya ingat, ujar Risman Marah saat itu bahwa pendidikan seni di sekolah merupakan media pengembangan kreatifitas dan pengembangan bakat seni terutama seni rupa. Pendidikan seni memiliki peranan dalam pembentukan pribadi siwa yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan. Melalui kesenian ungkapan perasaan seseorang dapat dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk seni salah satunya seni rupa yang mengandung unsur-unsur keindahan yang dapat mempengaruhi perasaan orang lain, ujar Risman Marah lagi
Sementara, Syaiful Adnan, sang amestro pelukis kaligrafi nasional itu, menilai pembentukan sikap dan karakter saat ia masih bersekolah dulu di SSRI Negeri Padang tahun 1973 sangat kental ia rasakan ketika berhadapan dengan dunia seni seperti seni rupa yang diperoleh melalui guru-gurunya, baik di kelas maupun di luar kelas bahkan hingga ke banyak tempat. Karena saat itu siswa jurusan seni lukis seperti saya sering menggambar langsung ke lapangan melihat dan mengamati kondisi realitas yang ada di hadapan, jelas Syaiful Adnan.
Pengalaman dalam hal pembentukan sikap dan karakter tersebut mempengaruhi minat dan bakat saya melukis, manakala melanjutkan ke pendidikan tinggi seni ASRI Yogyakarta (kini ISI). Karena itu saya tidak dapat melepaskan diri dari almamater saya, SSRI Negeri Padang, karena dari sekolah inilah saya mulai ditempa berseni rupa secara sungguh-sungguh, ujar Syaiful yang karya-karya lukisan kaligtrafinya telah banyak kepala Negara baik di Timur Tengah maupun di Asean dan di Indonesia sendiri.
Namun dalam perkembangan zaman sesuai ruang dan waktu, sekolah SSRI (Sekolah Seni Rupa Indonesia) yang kemudian berganti nama menjadi SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) Negeri Padang di erah tahun 1994 lalu berganti nama menjadi SMK Nehgeri 4 Padang, kata Syaiful Adnan.
Harusnya bukan nama sekolah yang diganti pemerintah saat itu, karena sekolah ini cuma ada tiga di Indonesia, melainkan harusnya peningkatakan kualitas SDM guru dan warga sekolah serta peningkatan pembiayaan praktek siswa-siswa yang terbilang mahal demi keberlangsungan sekolah berbasis seni budaya itu, tanpa menghilangkan jati diri dan marwah sekolah seperti saat ini yang penamaannya sesuai nomenklatur pemerintah dapat membingungkan masyarakat, jelasnya lagi.
Dengan adanya HUT ke 54 SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang ini, Syaiful Adnan, mengajak dan menghimbau semua komponen yang ada di sekolah, baik guru, karyawan, siswa dan para alumninya serta pemerintah provinsi Sumatera Barat bersama-sama memikirkan sekolah, tanpa mengenyampingkan sekolah lain yang ada di daerah ini.
Bagaimana pun para seniman seni rupa yang ada saat ini sebagian besar di tanah air, desainer, pekerja seni rupa dan industri kreatif, pengusaha bidang seni rupa dan industri kreatif diberbagai daerah di tanah air adalah lulusan SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang yang itu artinya, Sumatera Barat memiliki aset SDM bidang seni rupa handal yang harus dipupuk dan dijaga secara berkesinambungan, ujar Syaiful Adnan mengakhiri. (FR)