Sekolah Semut-Semut Payakumbuh Didik Balita dan Anak-anak Berqurban

by -

SEMANGATNEWS.COM — Hari Raya Idul Adha tahun 1444 H ini begitu berkesan di Sekolah Komunitas Semut-Semut Payakumbuh. Bukan hanya Hari Raya Idul Adha sebagai suatu syariat yang memang diperintahkan untuk dirayakan. Namun lebih dari itu. Idul Adha mereka jadikan sebagai event perayaan besar tahunan di sekolah mereka.

Pembina Sekolah, Ustadz H Hannan Putra Lc MA mengatakan, ada sejumlah rangkaian kegiatan di event besar tahunan sekolah sebagai penutup tahun 1444 H ini. Mulai dari Haflah Akhirussanah (perayaan akhir tahun ajaran), Rihlah (jalan-jalan), Mukhayyam Tarbawi (berkemah), dan yang paling spesial tentu saja Qurban. Inilah moment yang sangat ditunggu, di mana komunitas mereka bergotong royong menyelenggarakan hewan qurban, masak bersama, dan ditutup dengan makan bersama.

“Totalnya qurban ada 13 ekor kambing. Yaitu, enam ekor dari siswa dan wali murid. Lima ekor dari donatur Arab Saudi. Dua ekor dari donatur lokal. Alhamdulillah,” papar Ustadz Hannan dalam keterangannya kepada wartawan, Ahad (2/7/2023).

Menurut beliau, ibadah Qurban adalah materi parenting yang sangat tepat ditanamkan kepada anak usia dini. Dalam ibadah Qurban banyak terkandung penanaman akhlak dan penguatan karakter yang dibutuhkan bagi anak. “Bukankah Qurban ini adalah materi pelajaran yang diajarkan para Nabi kepada anak mereka di usia kanak-kanak? Seperti Nabi Ibrahim yang mendidik anaknya Ismail berqurban di usia kanak-kanak,” papar beliau.

Sekolah Komunitas Semut-Semut yang siswanya merupakan anak-anak pra-Sekolah Dasar memang sangat fokus pada penanaman akhlak dan penguatan karakter. Untuk Qurban, siswa mereka sudah jauh-jauh hari dibekali dengan sejumlah persiapan. Mulai dari penyampaian kisah-kisah teladan, seperti pengorbanan Nabi Ismail untuk patuh menjalankan perintah Allah. Sampai-sampai, siswa tersebut dilatih menabung selama hampir setahun untuk bisa berqurban.

“Mereka kita ajarkan berjuang untuk bisa menjalankan syariat. Misalkan untuk bisa berqurban, ya dengan menabung. Setelah tabungannya cukup, itu bukan untuk beli mainan. Tapi mereka persembahkan harta yang dicintainya itu untuk Allah, yaitu qurban,” jelas Ustadz Hannan.

“Anak-anak tersebut kami libatkan sampai ke distribusi daging qurban. Mereka merasakan bagaimana nikmatnya bersedekah ketika menyalurkan daging qurban. Bagi anak-anak dan wali murid, ini pengalaman yang sangat berkesan bagi mereka,” pungkas beliau.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.