Semangatnews,Jakarta-Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi pernyataan Menkopolhukam Wiranto soal perobekan bendera Demokrat di Riau.
Menurut SBY, Wiranto telah menuding PD dan PDIP sebagai pihak yang bersalah. “4 hari terakhir ini saya berada di Riau. Saya ingin kebenaran ditegakkan. Saya tak ingin PDI Perjuangan & Partai Demokrat ‘dikorbankan’,” cuit SBY di Twitternya.
“Informasi & kesaksian di lapangan yg kami dapatkan, baik PDIP maupun PD bukanlah “master-mind” & inisiator dari kasus perusakan atribut,” sambungnya.
SBY menilai pernyataan Wiranto seperti memvonis partainya dan PDIP terlibat kontroversi ini. “Justru dgn kesimpulan Menko Polhukam yang seolah ‘memvonis PDIP & PD bersalah’ kami akan gelar rapat Selasa, 18 Des 2018,” ucap SBY.
Menurut SBY, pernyataan Wiranto itu hanya akan memperkeruh suasana. Untuk itu, kata dia, pemerintah harus mengungkap kasus ini secara adil agar nama baik Demokrat dan PDIP tak dikorbankan.
“Saya yakin dan tahu Presiden Jokowi tak memiliki keterlibatan apa pun. Pengungkapan yang jujur dan lengkap justru akan “selamatkan” beliau,” tambah SBY.
Maaf, saya punya pendapat yg berbeda dgn Pak Wiranto (pemerintah). Perbedaan pendapat ini bukan kejahatan. Ini hak warga negara”, ujar SBY
Sebelumnyaa, Wiranto menyebut pelaku perusakan bendera di Riau merupakan oknum PDIP dan Demokrat. Wiranto mengklaim informasi itu berasal dari laporan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Wiranto bahkan membeberkan bahwa oknum tersebut bertindak atas inisiatifnya sendiri. Ia menyebut motif pelaku adalah untuk mendapat pujian dari atasannya.
Ia juga meminta agar persoalan perusakan baliho itu tidak dibesar-besarkan. Dia tak ingin persoalan ini mengganggu proses persiapan pemilu.
“Mereka melakukan inisiatif untuk dapatkan pujian dan pahala tetapi ternyata tindakannya salah. Ini Presiden sudah sangat menyesalkan ini, saya pun sudah minta usut tuntas. Siapa pun pelakunya kita tindak secara hukum,” ungkap Wiranto.(smngtnews/rakyatku.com).