SEMANGAT SUMBAR – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam arahannya menyampaikan, dalam mempercepat proses usulan tambang batu bara ombilin Sawahlunto yang berdiri sejak tahun 1892 sebagai budaya warisan dunia, untuk menguatkan pengusulan ini kita menambahkan keberadaan rel kereta api dan Teluk Bayur bagian dari proses tranportasi tambang batu bara itu sendiri.
Ketika memberikan araha pada pertemuan pembinaan Warisan Budaya Dunia, Dinas Kebudayaan Sumatera barat di Hotel Bumiminang, Padang, Rabu (19/4/2017). Hadir dalam kesempatan itu Kadis Kebudayaan Provinsi Taufik Effendi, kepala Kebudayan Kota Sawahlunto, Budayawan, sejarahwan serta beberapa orang pengamat kebudayaan Sumatera Barat.
Gubernur Irwan Prayitno lebih jauh menyampaikan, masuk keberadaan rel kereta api juga membawa dampak pada daerah-daerah lain di Sumatera Barat, seperti Padang Pariaman, Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, Sijunjung sebagai pengembangan pembangunan revitaluisasi transportasi kereta api di masa mendatang.
PT KAI juga telah menetapkan bahwa Sumbar juga masuk pembangunan revitalisasi kereta api tahun 2018, yang juga membuat kereta api wisata.Tahun ini PT.KAI sedang menyiapkan segala bentuk persuarat dalam melengkapi dokumen untuk pembangunan revitalisasi di Sumatera Barat tersebut, ungkapnya
Gubernur Irwan Prayitno juga menyampaikan dalam memajukan pariwisata banyak cara orang membuat suasana dan cerita-cerita yang membuat orang tertarik dan penasaran untuk datang ke lokasi tersebut. Hal itu juga terjadi berbagai belahan Negara di dunia, yang kadang cerita –cerita dibuat-buat hanya untuk mencari sensasi penunjang kunjungan wisata mereka.
Sawahlunto warisan budaya dunia juga bahagian dari upaya tersebut, dimana ada banyak kisah dan sejarah, mbak Soro, Orang-orang rantai, dan kedatangan pekerja paksa di lokasi tambang ombilin ini, yang tak lepas dari sejarah keberadaan Hindia Belanda di Indonesia. Dan kisah ini benar apa adanya bukan dibuat-buat, karena itu kita menyakini Sawahlunto dapat menjadi salah satu wisata budaya warisan dunia yang ada di Sumatera Barat.
Selain itu Gubernur Irwan Prayitno juga mengingatkan bagaiman Dinas Kebudayaan Provinsi dan Kabupaten / Kota dapat mensosialisasikan kewajiban rasa memiliki kewajiban dan peduli bagaimana masyarakat kita terhadap nilai sejarah serta benda atau bangunan bersejarah , ikut merawat, melestarikannya karena nilai sejarah itu amat mahal. Dan semua itu menjadi kekayaan yang tak terhingga yang mampu membuat daya tarulik banyak orang untuk berkunjung selain kita juga menanamkan pada generasi masa datang untuk jangan melupakan sejarah, himbau Irwan Prayitno.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Taufik Effendi menambahkan, untuk melengkapi peryaratan tersebut ditergetkan rampung pada tahun 2017 ini. Sebagai upaya untuk mempercepat memenuhi persyaratan yang kurang, hari ini dilaksanakan pembinaan warisan budaya dunia yang persertanya merupakan dari tokoh masyarakat dan juga pemerintah yang ada di empat kabupaten kota.
“Jadi out put yang kita harapkan dari pertemuan ini, akan ada kesepakatan dan saling ada pemahaman untuk menjadikan Tambang Ombilin sebagai warisan budaya dunia,” ujarnya ditempat yang sama.
Menurutnya, Tambang Ombilin memang merupakan sebuah sejarah yang potensial untuk dijadikan warisan budaya dunia. Untuk itu, kedepannya jika Tambang Ombilin dinyatakan sebagai warisan budaya dunia, Dinas Kebudayaan akan berkoordinasi dengan Dinas Periwisita dan juga Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies – ASITA), yang dalam hal ini bisa memperkenalkan Tambang Ombilin kebanyak negara.
“Apabila Tambang Ombilin ini sudah menjadi warisan budaya dunia, maka akan beriringan dengan pariwisata. Jadi, perlu juga untuk mempromosikan Tambang Ombilin yang akan ditangani oleh Dinas Pariwisata bersama ASITA,” ucap Effendi