Ratusan Ikan Di Sungai Pandan Mati, Diduga Keracunan Limbah Pabrik
Semangatnews, Pasaman Barat – PT. Gunung Sawit Abadi (GSA) kembali di persoalkan warga, pasalnya ada dugaan pencemaran sungai yang berada di dekat perusahaan yaitu sungai Batang pandan di Kecamatan Kinali.
Warga mempersoalkan karena banyak ikan yang ditemukan mati di sepanjang sungai Batang Pandan pada Sabtu (14/3/2020)
“Kami mengetahui pagi ini banyak ikan yamg mati di sepanjang sungai batang pandan, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi kejadian seperti ini, dan ini terjadi sejak pabrik PT. GSA beroperasional,” ujar Sudirman Dt. Bando Panjang Niniak Mamak warga setempat.
Tak hanya ikan yang mati, warga juga mengeluhkan Baku mutu air yang diragukan. Pasalnya jika air tersebut di mandikan warga, warga langsung merasakan gatal-gatal. Padahal dahulu warga mengunakan air tersebut untuk Mandi, mencuci dan juga sanitasi mereka.
Sementara itu, Sudirman Kabid P4 Dinas Lingkungan Hidup Pasaman Barat saat meninjau langsung ke lapangan mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel untuk dilakukan uji labor.
“Kita sudah ambil beberapa ekor ikan, dan air di bagian hulu dan di hilir, ini kami uji labor dulu. Mungkin membutuhkan waktu kurang lebih tujuh hari,” katanya.
Dikatakan, jika terbukti ikan tersebut mati akibat limbah cair PT. GSA, pihaknya akan tindak tegas sesuai peraturan perundang undangan.
“Ini sudah jelas diatur dalam UU NO 32 tahun 2009, tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, jika ini dilanggar kita akan tindak tegas,” ucapnya.
Disampaikan juga masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok untuk kepentingan dirinya sendiri dan atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup
Sementara itu pihak PT. GSA melalui menager Sukri Darisman saat di konfirmasi menyatakan ini belum tentu murni kesalahan Perusahaan dan mungkin juga ada sabotase di sana karena ada kabel menuju Kolam yang hilang
“Ini belum tentu kesalahan kami karena ada kabel pipa kami yang hilang, sekalipun ini kesalahan perusahaan, kami telah memberi dana kompensasi kepada masyarakat senilai 10 juta pertahun jika terjadi hal seperti ini,” tandasnya. (Jhon)