Nama H. Ramal Saleh (55) sudah malang@ melintang di kalangan pengusaha khususnya eksportir di Sumatera Barat. Komoditi yang menjadi andalannya adalah gambir, pinang dan kulit manis. Komoditi itu menjadi jualannya ke mancanegara. “Negeri kita ini kaya, semua komoditi bisa tumbuh. Petani kita kalau mau bertanam komoditi ekspor akan sangat sejahtera hidupnya,” kata Ramal Saleh.
Sejak masuk ke dunia usaha, Ramal Saleh memang fokus kepada komoditi ekspor yang dirintisnya dengan bendera CV. Rasdi & Co. Karena itu, dalam organisasi dunia usaha ini di tingkat nasional, ia dipercaya memegang berbagai ketua asosiasi. Untuk Asosiasi Komoditi Gambir Indonesia (AKGI), Ramal Saleh menjadi ketua sejak tahun 2007. Sedangkan dalam asosiasi eksportir pinang dan kulit manis, Ramal Saleh berada di jajaran wakil ketua.
Begitu juga dalam Kamar Dagang Indonesia. Ia bukanlah sosok yang asing dalam organisasi pengusaha ini. Ramal Saleh aktif dalam kepengurusan Kadin Padang (2002-2003), Wakil Ketua Bidang Perdagangan Kadin Sumbar (2005-2010) dan pernah menjadi Wakil Ketua Komite Perdagangan Internasional Kadin Indonesia (2009-2010).
Puncak pengakuan Ramal Saleh sebagai eksportir adalah anugerah Pemerintah RI berupa Primaniyarta Award 2007. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Presiden SBY di Istana Negara.
Karena itu, jika tahun 2017 ini H. Ramal Saleh maju menjadi Ketua Umum Kadin Sumbar bukanlah hal yang aneh. Ini adalah bagian dari keseharian dari bapak enam anak ini. Organisasi ini adalah bagian dari upaya membangun jaringan atau network, menghimpun permodalan dan merebut kemenangan dalam persaingan yang makin ketat dalam dunia usaha.
Menurut Ramal Saleh, tiga hal itu yang mulai kendor dalam organisasi dunia usaha kita yaitu membangun jaringan, modal bersama dan persaingan sehat. Karena itu, dengan maju sebagai Ketua Kadin Sumbar, hal inilah yang harus prioritas dibenahi. Organisasi ini untuk bersama, bukan untuk ketua. “Kita jadikan Kadin ini sebagai lahan pengabdian dan rumah gadangnya pengusaha Sumatera Barat. Mari bersatu untuk maju,” kata Ramal Saleh.
Peran strategis Kadin dalam membangun perekonomian Sumatera Barat harus benar-benar terwujud. Dunia usaha harus bangkit di lini depan. Selain berperan dalam usaha yang rutin dari proyek-proyek APBD, pengusaha anggota Kadin harus mampu menciptakan bidang usaha yang membuka lapangan kerja, mendorong pertanian modern serta membangkitkan masa kejayaan komoditi ekspor dari Sumatera Barat. “Goal dari semua upaya Kadin tersebut adalah kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat. Ini yang utama, bagaiamana masyarakat kita sejahtera,” kata Ramal Saleh.
Lahir di Pariaman tanggal 5 Mei 1962 dari keluarga yang sederhana. Masa kecil Ramal Saleh dihabiskan di Joorong Pincuran Songsang, Kecamatan VII Koto Sungai Sarik. Beranjak dewasa ia melanjutkan sekolah menengah di Dumai, Riau bersama orangtuanya. Pulang ke Padang tahun 1984 dan bergabung dengan perusahaan BUMN yaitu PT. Wotraco (Berdikari Group) yang bergerak di bidang eskportir komoditi. Tahun 1990 mulai berusaha sendiri dengan mendirikan CV. Rasdi & Co sambil menyelesaikan studinya di Akademi Akuntansi Indonesia (AAI) Unes Padang.
Dalam perjalanan karirnya sebagai pengusaha, Ramal Saleh juga dipercaya membangun BUMD oleh pemerintah daerah. Tahun 2008-2011 Ramal Saleh menjadi Direktur Utama PT. Andalas Tuah Sakato, dan sebelumnya mendirikan CV. Minang Trading House (2005-2007). Sejak dua tahun terakhir, Ramal Saleh mengembangkan usaha ke bidang properti dengan bendera PT. Mari Bangun Rumah.
Ramal Saleh, sosok yang selalu tampil low profil ini memang pengusaha sejati dan sudah kenyang makan asam garam organisasi. Karenanya sudah tepat jika Ramal Saleh diamanahkan memimpin Kadin Sumbar. (*)