SEMANGAT PADANG – Dalam mempercepat Program Aksi Pangan yang telah dicanangkan, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar untuk melaksanakan pertemuan dengan seluruh perbankan untuk menekankan agar perbankan segera menindaklanjuti Aksi Pangan.
“Hal tersebut sudah saya sampaikan langsung kepada pimpinan OJK Sumbar, dan saya harapkan minggu depan hal tersebut bisa terlaksana” terangnya usai menghadiri dialog pagi sinergi percepatan penanggulangan permasalah pertanian bersama BI, Kamis (6/4/2017) di Museum Bank Indonesia, Muaro Padang.
Gubernur juga menjelaskan, program Aksi Pangan ini sangat membantu masyarakat, terutama yang bergerak disektor ketahanan pangan yakni pertanian, kehutanan, perkebunan, dan perikanan yang terkendala dengan akses pembiayaan.
“Program ini sangat membantu pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ketahanan yang ada di Sumbar,” ujarnya.
Untuk dijajaran Pemerintah Provinsi Sumbar sendiri, Irwan Prayitno menegaskan bahwa hal tersebut sudah ditindaklanjuti sehari setelah diluncurkan Aksi Pangan tersebut dengan mengadakan rapat internal.
“Bahkan kami sudah menyurati Bupati/ Walikota untuk segera pula menindaklanjuti program tersebut didaerahnya masing-masing” sebutnya.
Program Aksi Pangan sendiri diluncurkan Jumat (24/3/2017) di Kabupaten Lima Puluh Kota yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Anggota Komisi XI DPR RI, Gubernur Provinsi Sumatera Barat, pejabat Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, serta diikuti oleh asosiasi dan pimpinan industri jasa keuangan dan pelaku financial technology (fintech) di bidang pertanian.
Selain itu, melalui Aksi Pangan ini, pada 2017 ini 19 bank partner menargetkan peningkatan penyaluran kredit pada sektor tani, buruh dan hutan sebesar 14,12% menjadi Rp.260 triliun. Asuransi usaha tani, premi dan luas lahan terlindungi akan meningkat 64,88% menjadi Rp.180 miliar dan 1 juta hektar.
Sementara Asuransi usaha ternak sapi, premi dan jumlah sapi terlindungi akan meningkat 238,42% menjadi Rp.27 miliar dan 120.000 ekor sapi. Penjaminan kredit sektor pertanian meningkat 6,42% menjadi Rp.8,8 triliun. Penjaminan KUR sektor pertanian meningkat 5,44% menjadi Rp.9,9 triliun.