SemangatNews, Pasaman Barat- Petani di sejumlah wilayah di daerah Kabupaten Pasaman Barat mengeluhkan mendapatkan pupuk subsidi.
Pasalnya, pedagang tidak menyediakan pupuk bersubsidi jenis urea, phoska, SP36 sejak dua bulan terakhir. Sehingga, petani kesulitan untuk memberi pupuk pada tanaman mereka
Salah seorang petani di Nagari Aia gadang kecamatan Pasaman, Inal ,Jumat (17/1/2020)menyebutkan kelangkaan pupuk itu dikhawatirkan berdampak pada kualitas hasil panen.
“Untuk beli yang non subsidi itu mahal bisa Rp 260.000 per karung, kami tidak mampu beli, kami khawatir jika ini terus berlanjut akan berdampak pada hasil panen” katanya.
Bagi petani miskin, sambung Inal, harga itu sangat mahal dan memberatkan. Sehingga pupuk bersubsidi menjadi kebutuhan utama bagi kami petani.
Semantara itu, Sukarli Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pasaman Barat saat di konfirmasi wartawan Selasa (14/01/2020) menyampaikan “Pupuk bersubsidi hanya 18% dari total kebutuhan pupuk yang diajukan oleh Petani berdasarkan RDKK, kalau langka dilapangan memang alokasi pupuk 2019 sudah habis terdistribusi sampai dengan Desember 2019, sementara untuk 2020 kita baru dapat alokasi dari provinsi dan sedang diproses SK bupatinya. Saat ini hampir semua kecamatan mulai tanam padi, namun pupuk bersubsidi belum bisa di tebus oleh Kios ke distributor karena Kita sedang membagi alokasi per kecamatan” ungkap Sukarli (jhon)