Oleh : Arianto, S.Sos
Mahasiswa Program Magister Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Andalas
SEMANGATNEWS.COM – Pada dasarnya hubungan masyarakat (humas) memiliki fungsi, peran, dan tugas yang strategis dalam mendukung keberhasilan pelayanan dan keterbukaan informasi ke badan publik di pemerintahan. Melalui kegiatan Humas inilah, pemberian data dan informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan secara benar dan akurat untuk diterima. Apabila humas bisa melakukan perannya secara efektif, kesalahpahaman informasi dikalangan stakeholders umumnya bisa untuk dihindari se-minimal mungkin.
Dalam ruang lingkup pemerintahan, humas adalah aktivitas lembaga atau individu, yang melakukan fungsinya di bagian manajemen bidang komunikasi dan informasi kepada publik sebagai stakeholders-nya. Humas pemerintahan bisa dikatakan sebagai unit organisasi dalam melakukan fungsi mengatur di bidang komunikasi dan informasi.
Humas pemerintah memiliki potensi yang sangat strategis dalam melakukan kegiatan koordinasi dan menyebarluaskan data dan informasi publik. Tidak hanya itu, humas juga berperan penting dalam melakukan diseminasi, dan sosialisasi berbagai peraturan perundang-undangan, visi-misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, dan program pemerintahan.
Dalam melakukan kegiatan kehumasan pemerintah pada dasarnya tidaklah mudah. Sebab, stakeholder yang dihadapi terdiri dari berbagai kalangan dengan tujuan dan kepentingan tersendiri. Karena itu, humas di pemerintahan sangat dibutuhkan dalam pelayanan dan keterbukaan informasi publik termasuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi atas berbagai program dan kebijakan pemerintah yang dibuat untuk rakyatnya.
Frida Kusumastuti (2002:37) berpandangan bahwa humas pemerintah tidaklah bersifat politis. Sebab, umumnya humas di berbagai institusi pemerintahan dibentuk untuk mampu melakukan kegiatan publikasi dan mempromosikan berbagai kebijakan pemerintah yang dijalankan. Humas pemerintah juga menjalankan berbagai kegiatan yang terkait langsung dengan pemberian informasi secara teratur tentang berbagai kebijakan, rencana-rencana, serta hasil kerja institusi pemerintah.
Sehingga humas pada dasarnya merupakan salah satu fungsi manajemen dari suatu organisasi yang berupaya melakukan komunikasi dua arah dalam rangka menciptakan citra yang baik dan hubungan yang baik dengan publik-nya. Humas dalam menjalankan fungsinya sebagai juru bicara, fasilitator, menindaklanjuti pengaduan publik, menciptakan hubungan internal dan eksternal yang dinamis, dan yang terpenting memberi pelayanan informasi kepada stakeholder-nya.
Untuk itu humas dituntut untuk membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, tidak diskriminatif, tidak memihak dalam menjalankan tugasnya, menepati janji dan konsisten dalam menjalankan tugasnya dan menuntut humas mengutamakan keahlian, keterampilan, pengalaman, pengalaman, dan konsisten terhadap penugasannya. Melihat dari semua itu, humas mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas organisasi yang krisis, reputasi yang terpelihara baik dan lingkungan kerja yang kondusif untuk melayani permintaan dari stakeholders.
Demi tercapainya tujuan, peran, dan fungsi humas sebagai instansi yang mengelola tentang komunikasi dan informasi dalam segi pelayanan dan keterbukaan informasi publik di pemerintahan. Humas harus bisa mengikuti dan memahami perkembangan teknologi dan kultur budaya sendiri. Besarnya keingintahuan masyarakat untuk lebih baik disebabkan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat atas pengetahuan yang didapat.
Dari perkembangan zaman yang semakin hari semakin canggih yang membuat kemudahan bagi setiap peminatnya atau bisa dikatakan telah masuknya revolusi industri ke-empat (4.0) yaitu pintu masuknya era digitalisasi yang berkiblat pada perubahan situasi gaya hidup dan perilaku masyarakat pada saat ini. Kondisi isi disebabkan oleh revolusi teknologi sehingga berpengaruh besar bagi masyarakat. Revolusi industri 4.0 yang disalurkan ke dalam dinamika kehidupan saat ini, seperti halnya dalam perubahan cara data-data yang digunakan, teknologi yang semakin otomatisasi dan digitalisasi, dan berbagai hal yang seringkali kita kenal saat ini dengan istilah internet.
Secara tegas era digitalisasi merupakan tahap lanjut dari masa-masa industrialisasi sebelumnya. Sejak ditemukannya mesin uap di abad ke-18, kemudian diubah cara produksi barangnya ke dalam bentuk sistem manufaktur di masa revolusi industri 1.0, lalu muncul listrik yang mengubah industri secara massal di era industri 2.0 dan selanjutnya di era 3.0 yang mulai menggunakan sistem komputerisasi di tahun 1970-an sehingga memungkinkan kita bekerja dengan mesin program dan jaringan. Sekarang ini, telah menginjak era industri 4.0, dimana transformasi sudah dirasakan secara praktis dan kompleks oleh semua stakeholder. Seperti terjadinya pola interaksi atau berkomunikasi yang sekarang ini tidak hanya antar manusia saja. Tetapi, manusia antar mesin, dan mesin antar mesin.
Sehingga dapat dikatakan revolusi ini membawa dampak sangat baik pada aktivitas interaksi dan komunikasi di humas pemerintahan. Sebab, media sosial yang juga dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan demi pencapaian sebuah aktivitas komunikasi antara humas dengan masyarakat dengan adanya fasilitas yang mewadahi multi-interaksi.
Begitu banyaknya pengaruh industri 4.0 terhadap aspek-aspek yang perlu untuk disikapi serius oleh industri yang sedang melakukan interaksi terhadap perkembangan teknologi. Terutama dari perkembangan teknologi kaitannya humas di pemerintahan. Perkembangan teknologi berbasis online di humas pemerintahan sekarang ini telah mengembangkan beberapa strategi berbasis digital untuk menjalin hubungan untuk sistem pelayanan dan keterbukaan informasi yang efektif. Dibandingkan dengan pelayanan sebelumnya, strategi humas konvensional hanya memakai produk cetak atau artefak sebagai perangkat keras, dan perangkat lunak diakses atau dipakai di website dan blog.
Tetapi pada sekarang ini dalam strategi pelayanan dan keterbukaan informasi di kehumasan pemerintah secara digital, dilihat dari aspek-aspek lebih banyak menitik beratkan pada Platform online dan penggunaan media sosial untuk menjangkau ruang virtual supaya mudah bermunculan profesi yang secara khusus bekerja. Seperti kita mengenal istilah buzzer dan aktivis sosial media sebagai bagian dari peran humas di dunia virtual. Kemajuan teknologi internet yang memainkan peran penting dalam mekanisasi pesan di dunia siber untuk memperkuat strategi humas dalam pelayanan dan keterbukaan informasi bagi stakeholder-nya.
Dari pemanfaatan transformasi digitalisasi itu membuat kecenderungan masyarakat untuk memperoleh pelayanan dan keterbukaan informasi yang mudah. Kemudahan itu sekarang juga menggunakan media sosial sebagai alat untuk membangun engagement dan konektivitas antara pemerintah dengan kelompok yang sulit terjangkau.
Kelompok yang sulit dijangkau maksudnya adalah kelompok marginal yang artinya kelompok yang memiliki akses minim ke pemerintahan secara langsung. Dan juga kelompok apatis adalah kelompok yang dengan sengaja menarik diri menjauh dari pemerintah dengan berbagai alasan. Dari itu semua, dampak positif yang bisa diambil dari perkembangan transformasi digital ini, humas pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin melakukan pelayanan dan keterbukaan informasi kepada masyarakat.
Walaupun transformasi digital memberikan kemudahan dalam melakukan pelayanan dan keterbukaan informasi dan terkait dengan tujuan dan sasaran humas di pemerintahan itu sendiri dalam pemanfaatan transformasi digital dan itu semua juga harus terciptanya SDM Humas pemerintahan yang berkualitas, komunikatif, aspiratif, dan terwujudnya kemitraan yang baik dengan stakeholder-nya supaya apa yang di inginkan dapat tercapai secara tepat, cepat, dan akurat.