Penduduk Asli Wamena Brutal, Suku Minang Terancam Segera Evakuasi
Semangatnews, Wamena – Kabar duka itu berembus dari Lembah Baliem, Wamena. Pembantaian, pembunuhan, pembakaran oleh penduduk asli terhadap penduduk pendatang telah menelan banyak korban nyawa. Ratusan rumah dan toko milik pendatang hangus dibakar.
Salah satu suku yang menjadi korban adalah suku Minang.
Korban meninggal informasinya masih bergalau. Ada yang menyebutkan 18 orang dan ada pula mengatakan 28 meninggal.
Tapi salah seorang warga minang bernama Leni yang berhasil dikontak dan berkomunikasi dengan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, menyebutkan korban yang sudah terindentifikasi sebanyak 40 orang.
“Bara maningga urang awak”,tanya Wagub, yo 18 urang?
“Labiah da, yang tercatat di siko 40 urang meningga, hilang sekitar 200 orang, belum lagi yang dirawat,”jelas Leni yang kini mengungsi di markas Kodim Wamena.
Dari percakapan Wagub Sumbar dengan Leni warga Minang di Wamena itu, mengharapkan pemerintah segera mengevakuasi mereka dari sana. Situasi belum aman, masih saja terjadi penyerangan dari penduduk asli.
Leni juga berkeinginan keluar dari Wamena, meski harus meninggalkan rumah dan toko. “Selamatkan nyawa dan anak anak kami,” Leni merintih.
Kopral Totok. Anggota SubDenPOM TNI AD di Wamena menginformasikan korban nyawa meninggal warga Minang tercatat sudah 28 orang. Dan ratusan lagi luka-luka berat. Mereka umumnya kena kampak, parang, tombak, dan dibakar.
Sedangkan pengungsi diperkirakan 200-300 orang yang tersebar dan berlindung di Mapolres, Kodim, Koramil, Polsek setempat.
Dikatakan, kondisi warga Minang disana sangat memprihatinkan. Ruko, kios, rumah mereka hampir semua hangus dibakar massa. Sekarang untuk makanpun sudah susah karena sembako langka dan terbatas, sebut Totok
Lebih memprihatinkan lagi adalah kondisi anak-anak, perempuan dan ada juga orang tua. Sudah ada gejala sakit sakitan. Belum lagi yg kritis terluka karena penganiayaan massa yg brutal.
Berdasarkan Informasi intel lapangan bahwa ada rencana pada tanggal 27-28 September ini, warga penduduk asli dari pegunungan Wamena akan turun gunung dan melakukan penyerangan besar besaran terhadap orang non-Papua.
Diperkirakan mereka membawa senjata api. Berupa 5 arsenal, senapan serbu AK 47, M 16, dan SS 1 hasil rampasan dari TNI-Polri.
Harapan warga Minang di Wamena segera mereka diungsikan keluar dari Papua dulu. Langkah selanjutnya baru bisa berpikir untuk pulang kampung.
Kondisi terkini warga Minang di Wamena kehabisan dana dan logistik makanan.
Untuk itu sangat mendesak adanya langkah konkrit dari pemerintah, perantau Minang dimanapun berada. Bagaimana bisa membantu dunsanak kita di Wamena.
Yang jelas aparat personil setempat sangat terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang akan menyerbu.