SEMANGATNEWS.COM, PADANG PANJANG – Padang Panjang menempatkan sektor pendidikan sebagai sektor utama dan berupaya semaksimal mungkin memenuhi anggaran pendidikan 20% dari total APBD. Hal ini guna mewujudkan Padang Panjang Juara sebagai kota yang bermarwah dan bermartabat.
Hal itu diutarakan Wakil Wali Kota, Drs. Asrul saat membuka kegiatan Edu Fair di kawasan Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), Senin (6/2). Turut hadir Wakil Konsulat Amerika Serikat, Jessica Chesbro, Staf Ahli Politik, Ekonomi dari Konsulat Amerika Medan, Rachma Jaurinata, Advisor Pendidikan Education USA, Lilis Suadah yang hadir secara daring.
Sebagai sektor utama, kata Wawako Asrul, Pemko menyiapkan sejumlah program dan lakukan fasilitasi. Di antaranya memberikan perhatian dan dukungan beasiswa seluruh tingkatan dan jenis pendidikan. Memperluas kerja sama dengan berbagai pihak. Di antaranya Google Partner Indonesia, Balai Bahasa Indonesia Victoria Australia, Indonesia Tionghoa Cultural Center dan Ruangguru.
Edu Fair, kata Asrul, dilaksanakan untuk memperlihatkan kepada siswa pameran pendidikan. Siswa bisa mendapatkan informasi terkait beasiswa di perguruan tinggi (PT) baik dalam negeri maupun luar negeri melalui kegiatan ini.
“Khusus hari ini anak-anak kita diberikan sosialisasi dari PT, terutama PT yang ada di Amerika Serikat. Kita menghadirkan Lilis Suadah untuk menjelaskan terkait cara-cara untuk masuk ke PT Amerika, baik melalui beasiswa Padang Panjang maupun tidak,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Asrul juga menjelaskan Padang Panjang menjadi pusat pendidikan sejak awal abad ke-20 dengan beberapa sekolah tertua yang bertahan hingga kini. Di antaranya Sumatera Thawalib (1911), Thawalib Gunung (1918), Diniyyah Puteri (1923) dan Kauman (1926).
Sementara itu Jessica Chesbro, mengapresiasi dengan adanya kegiatan Edu Fair ini. Karena dengan kegiatan ini anak-anak bisa memilah dan memilih universitas sebelum memasuki masa kuliah.
Disebutkannya, anak-anak Indonesia sudah banyak merasakan pendidikan di USA. Ada ribuan universitas yang ada di USA, mereka bisa bebas memilih mana yang sesuai dengan keinginan mereka.
“Masuk ke universitas USA tidak sulit. Kami menawarkan peluang pendidikan bagi siapa saja yang datang ke sana terutama warga Indonesia. Selain itu kami juga memiliki institusi pendidikan khusus bagi penyandang disabilitas, budaya yang berbeda dan lain sebagainya,” katanya.
Ditambahkannya, jika belajar ke USA yang untung bukan USA saja, melainkan kedua pihak. Karena mahasiswa Indonesia yang belajar di USA bisa mengembangkan ilmu yang dia dapat di USA.
Spesial di Edu Fair kali ini, Jesicca juga mengajak Lili Suadah yang hadir secara online dan menjelaskan informasi resmi dari Pemerintah AS. Mulai dari cara memilih universitas yang baik dan cara untuk masuk ke universitas yang ada di USA.
Turut hadir di kegaiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Barat, Drs. Barlius, M.M, Kepala Disdikbud Padang Panjang, Drs. M. Ali Tabrani, M.Pd Kepala Dinas Kominfo, Drs. Ampera Salim, S.H, M.Si, pimpinan perguruan tinggi, kepala SMA se-Padang Panjang serta siswa-siswi SLTA. (Eti)