SEMANGATNEWS.COM – Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi memandang bahwa investasi yang dilakukan secara baik dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku akan mempercepat laju pembangunan nasional dan juga di daerah.
Investasi menurutnya juga akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat, termasuk membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan daerah.
Untuk itu, selaku pemerintah daerah pihaknya mempunyai komitmen dan mendorong investasi di Solok Selatan dapat berjalan dengan baik.
“Termasuk kita dorong agar segala perizinan yang dibutuhkan difasilitasi dan dilayai sebaik-baiknya oleh OPD terkait, yang tentunya disesuaikan dengan aturan perundang-undangan berlaku,” ungkap Wabup di Padang Aro, Senin (28/6/2021).
Sebelumnya, Wabup Yulian Efi hadir dalam Rakor Investasi Wilayah I Seluruh Sumatera di Padang pada Sabtu (26/6/2021), yang membahas peluangan dan kendala investasi di daerah.
Rakor tersebut dihadiri Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Gubernur Sumbar Mahyeldi, Deputi bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementrian Investasi / BKPM, Ir. Yuliot, MM, Deputi bidang Perekonomian, Sekretariat Kabinet Satya Bhakti Parikesit, Direktur Jendral Administrasi Wilayah, Kementrian Dalam Negeri Suhajar Diantoro.
Kemudian Deputi Badan Usaha Kecil dan Menengah Kementrian Koperasi dan UKM. Ir. R.S. Hanung Harimba Rachman S.E, M.S, Deputi Bidang Kerjasama PM, Kementrian Investasi BKPM Riyanto, Kepala DPMPTSP Sumbar Maswar Dedi dan kepala daerah se-Sumbar.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Mahyeldi mengatakan bahwa masih banyak potensi investasi yang belum terkelola secara baik, pada hal potensi ini masih dapat dikembangkan dalam bentuk usaha yang prospektif.
Pemerintah daerah menurutnya harus bisa menarik investor untuk menanamkan modal dalam berbagai bidang di daerah diantaranya dengan terus meningkatkan pelayanan perizinan serta pemberian insentif dan kemudahan bagi investor dalam berinvestasi.
Sementara itu Mentri Investasi Bahlil Lahadalia menyebutkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi ke depan, Indonesia akan menjadikan investasi sebagai pendorong utama.
Untuk itu pada 2020 pemerintah pusat mendorong investasi tidak hanya di Jawa tetapi juga di luar Jawa. Pembangunan infrastruktur yang merata pada pemerintahan Presiden Jokowi memudahkan hal tersebut terlihat dari mulai tertariknya investor menanamkan modal di luar Jawa termasuk Sumatera.
Ia menilai itu adalah sebuah peluang yang harus bisa ditangkap oleh daerah untuk meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Deputi bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementrian Investasi / BKPM, Yuliot mengatakan persoalan yang dihadapi investor diantaranya regulasi tumbang tindih, perizinan, pengadaan tanah, SDM tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri yang masih kurang.
Untuk Meningkatkan daya saing Indonesia maka reformasi struktural untuk menyederhanakan peraturan telah dilakukan, terdapat 79 peraturan yang disederhanakan menjadi UU Sistem Daya Saing Investasi.