SEMANGATNEWS.COM – Selain tanaman padi, Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2022 ini juga menjadikan tanaman jagung sebagai komoditi unggulan. Sebab potensi lahan yang dimiliki, daerah itu bisa sebagai daerah penghasil jagung terbesar kedua di Sumatera Barat (Sumbar) setelah Kabupaten Pasaman.
Agar target sebagai penghasil jagung terbesar kedua itu benar-benar tercapai di tahun 2022 ini, sehingga Dinas Pertanian setempat menargetkan produksi jagungnya sebesar 204.190,99 ton dengan produktivitas 82,90 ton.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Pesisir Selatan, Madrianto, kemarin (18/2) di Painan.
“Tahun ini kita menargetkan produksi jagung sebesar 204.190,99 ton dengan produktivitas 82,90 ton di daerah ini. Kita optimis target itu akan tercapai karena besarnya potensi yang dimiliki. Dengan target itu, maka Pessel bisa menjadi daerah dengan produksi jagung terbesar nomor dua di Sumbar setelah Kabupaten Pasaman,” katanya.
Dia menyampaikan bahwa untuk pencapaian target tersebut, pihaknya mengusulkan bantuan benih jagung ke pemerintah pusat sebanyak 150 ton.
Pengusulan bantuan benih jagung itu pengalokasiannya dilakukan pada kecamatan-kecamatan yang menjadi sentra jagung. Diantaranya Kecamatan Air Pura, Pancung Soal, Lunang, Linggo Sari Baganti. Termasuk juga beberapa kecamatan penyangga lainnya seperti Kecamatan Silaut, Sutera, dan Lengayang.
“Tentunya tanpa meninggalkan padi sawah, agar Pessel tetap sebagai lumbung pangannya Sumbar,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa jagung merupakan komoditi yang paling diminati masyarakat.
“Sebab selain pengelolaannya mudah, harganya pun menggiurkan serta hama penyakitnya pun kurang dan tidak seperti padi,” ujarnya.
Madrianto melanjutkan bahwa selain jagung, primadona lainnya di daerah itu adalah tanaman hortikultura seperti bawang merah dataran rendah. Karena bawang merah secara ekonomis keuntungannya yang sangat tinggi.
“Saat ini bawang merah telah menyebar di Kecamatan Ranah Pesisir, Air Pura dan Pancung Soal. Dan juga telah kita kembangkan di beberapa kecamatan lainnya seperti kecamatan Sutera, dan Bayang Utara,” jelasnya.
Tahun 2022 ini pihaknya juga menargetkan produksi bawang merah tersebut sebesar 175 ton dengan produktivitas 8 ton per hektar.
Dari itu dia berharap kepada nagari dapat menggunakan dana desa (DD) mengembagkan atau membudidayakan bawang merah melalui program peningkatan ketahanan pangan sebesar 20 persen. Sebab itu dibolehkan sebagaimana Perpres No 104 tahun 2021 yang mengatur dalam meningkatkan ketahanan pangan.
“Jadi saya mengharapkan kepada nagari untuk dapat mengintensifkan dana desa sebesar 20 persen ini untuk mengembangkan bawang merah guna meningkatkan ketahanan pangan masyarakat,” tutupnya.