Semangatnews, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi resmi menetapkan nama baru yakni Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, dari sebelumnya bernama Bandara Udara Internasional Lombok. Bandara Internasional Lombok diketahui diresmikan di tahun 2011 oleh Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Terkait dengan pergantian nama itu, Presiden Indonesia keenam yang juga Ketua Umum Partai Demokrat memberikan tanggapannya. “Saya yakin Pak Jokowi akan menghormati karya dan capaian para pendahulu-pendahulunya, sejak Bung Karno hingga saya,” ujar SBY dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Rabu (12/9).
Prasasti yang dahulu ia tanda tangani bakal dicopot dan diganti tanda tangan Jokowi, SBY mengaku tidak mempermasalahkannya. Sebab adanya tanda tangan dirinya di bandar udara itu merupakan keinginan dari Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB), pada 20 Oktober 2011 silam.
“Ya saya persilahkan. Lagi pula saya kan tidak punya hak, apalagi kemampuan untuk menghalang-halangi. Saya berpendapat prasasti dan jejak sejarah seseorang dapat dihapus oleh manusia yang lain, kapan saja dan di mana saja,” katanya.
Oleh sebab itu isu mengenai pergantian nama dan dicopotnya prasasti yang ia tanda tangani tidak perlu dijadikan polemik. Masih banyak hal-hal penting yang harus dilakukan pemerintah.
”Namun, saya sangat yakin catatan Allah Swt tidak akan pernah bisa dihapus. Tolong isu ini tak perlu diributkan. Masih banyak yang harus dilakukan oleh negara dan kita semua, utamanya bagaimana membuat rakyat kita makin ke depan makin sejahtera,” pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah lewat Menteri Perhubungan (Menhub) mengeluarkan Keputusan Menteri tentang perubahan nama Bandar Udara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menetapkan nama baru yakni Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah tokoh Lombok yang dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional. Pemerintahan Lombok dan majelis adat di sana pun telah mendukung keputusan pemerintah dalam hal ini.
Zainuddin Abdul Madjid memperoleh piagam Gelar Pahlawan Nasional pada 6 November 2017. Tokoh kelahiran 5 Agustus 1898 ini pernah menimba ilmu di Arab Saudi ini dikenal dengan gelar Tuan Guru Kyai Hajji (TGKH), serta merupakan pendiri dari Nahdlatul Wathan, ormas Islam terbesar di Lombok.(smngtnews/gwn/JPC)