Pematung “Urang Awak” Yusman Menjadi Warga Kehormatan Corps Polisi Militer TNI AD

by -
Pematung “Urang Awak” Yusman Menjadi Warga Kehormatan Corps Polisi Militer TNI AD
Ws. Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD, Mayjen Eka Wijaya Permana, SH dan Pematung Yusman

YOGYAKARTA, SEMANGATNEWS.COM – Pematung Nasional “Urang Awak” asal Sukamenanti, Pasaman Yusman (59 th) menjadi warga kehormatan Corps Polisi Militer TNI Angkatan Darat ditandai penyerahan Piagam Penghargaan dari Komandan Pusat POMAD (Polisi Militer Angkatan Darat) dalam rangkaian HUT ke 78 yang diserahkan dan ditanda tangani langsung Ws. Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD, Mayjen Eka Wijaya Permana, SH, Sabtu 22/06/24 lalu di Cahami, Jawa Barat.

Baca Juga : Yunizah, Seniman dan Perajinan Batik Besurek Bengkulu Asal “Urang Awak” Karya-karyanya Makin Dilirik Publik

Melalui penghargaan sebagai warga kehormatan bernomor PP/13/VI/2024 tersebut Yusman sebagai warga kehormatan diberikan hak untuk menggunakan PIN Polisi Militer TNI Angkatan Darat, sebagaimana dikemukakan pematung ini kepada semangatmews.com di studionya Tegal Senggotan RT 02/RW 11 No. 53 Tirtonirmolo Kasihan Bantul, Yogyakarta, Kamis, (4/07/24) sore.

KSAD Jenderal Maruli Sumanjuntak bersama pematung Yusman di depan Monumen Perjuangan CPM K I – C Yon Garuda dalam mempertahankan Kemerdekaan RI Propinsi Lampung
KSAD Jenderal Maruli Sumanjuntak bersama pematung Yusman di depan Monumen Perjuangan CPM K I – C Yon Garuda dalam mempertahankan Kemerdekaan RI Propinsi Lampung

Menurur Yusman yang selama ini banyak bekerjasama dengan TNI lebih kurang 30 tahun silam dalam pembuatan berbagai monumen dan relief tokoh-tokoh pejuang diberbagai daerah di tanah air itu, diberikannya gelar kehormatan Corps Polisi Militer TNI Angkatan Darat tersebut, karena beberapa waktu Yusman ditunjuk mengerjakan Monumen dan relief Perjuangan CPM K I – C Yon Garuda dalam mempertahankan Kemerdekaan RI yang berlokasi di Punggung Rejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewo, Propinsi Lampung dan diresmikan KSAD Jend. Maruli Simanjuntak awal Mei lalu.

Yusman dan diantara Anggota Polisi Milter di Depan Monumen Perjuangan CPM K I – C Yon Garuda di Provinso Lampung
Yusman dan diantara Anggota Polisi Milter di Depan Monumen Perjuangan CPM K I – C Yon Garuda di Provinso Lampung

Alhamdulillah semua berjalan lancar mulai dari proses pembuatan desain, proses pengerjaan, hingga proses finishing monumen sampai peresmiannya, tak ada kendala semuanya berlangsung seperti air mengalir, ujar Yusman.

Yusman dan diantara Anggota Polisi Milter di Depan Monumen Perjuangan CPM K I – C Yon Garuda di Provinso Lampung
Yusman dan diantara Anggota Polisi Milter di Depan Monumen Perjuangan CPM K I – C Yon Garuda di Provinso Lampung

Ditetapkanya saya sebagai warga kehormatan Corps Polisi Militer TNI Angkatan Darat itu, tentulah ini merupakan bagian terpenting dalam perjalanan karier saya selama ini sebagai seniman pematung yang mendapat kepercayaan TNI khususnya dan masyarakat pada umumnya sejak era kepemimpinan Presediden Suharto hingga sekarang, ujar Yusman lagi.

Anugerah dan Penghargaan Diterima Beruntun

Dalam catatan kita belum setahun berjalan persisinya awal Desember 2023 lalu menerima Anugerah Kebudayaan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) tahun 2023 dalam kategori seniman pembaharu dan kreator Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diserahkan langsung Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono.

Kemudian Yusman terpilih satu diantara 1001 tokoh orang Minang dari pusat kebudayaan Minangkabau sebagaimana tercatat dalam buku ensiklopedia 1001 tokoh orang Minang. Akhir tahun 2023 lalu Yusman juga ditetapkan sebagai maestro seni patung Indonesia oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang.

Alhamdulillah semua bentuk penghargaan tersebut merupakan rahmat dari Allah SWT dan kado istimewa bagi saya selaku pribadi, maupun bagi tanah kelahirannya Pasaman Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta tempat selama ini saya bermukim dan berkarya hampir 4 dekade lamanya. Di tanah air,” jelas Yusman

Menurut lelaki kelahiran Sukamenanti, Pasaman, Sumatera Barat 12 November 1964 itu, ketiga penghargaan tersebut tentulah menjadi tantangan bagi saya secara pribadi kedepannya selaku seniman patung yang selama ini tetap eksis berkarya baik dalam bentuk karya idealis maupun karya-karya monumental yang tersebar dibanyak daerah dan provinsi di tanah air.

Dan semua itu tentulah karya-karya yang saya ciptakan dan saya buat diharapkan dapat mengandung makna, nilai filosofis yang menimbulkan inspirasi baru berdampak strategis terhadap pelestarian  kebudayaan mencakup perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan sebagai  program apresiasi dalam kerangka  penguatan karakter bangsa, ujar Yusman mengakhiri. (muharyadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.