SEMANGATNEWS.COM, PADANG – Untuk mendalami dunia seni rupa terutama seni lukis, pelukis muda berparas cantik asal Pasaman, Sumatera Barat Aprililia (22 th) setelah gigih belajar selama lebih 4 tahun di Dangau Studio Padang pimpinan Budi Irwandi, sejak sebulan lalu memilih menetap dan belajar mandiri dunia seni rupa di daerah Istimewa Yogyakarta.
Meninggalkan pendidikan di STKIP Padang dengan kesadaran sendiri tahun lalu, Aprililia yang akrab dipanggil Lili ini mencoba memasuki dunia seni rupa di Yogyakarta atas kemauan sendiri. Pasalnya banyak seniman-seniman besar yang dikenalnya baik person maupun komunitas cukup meramaikan peta seni rupa Indonesia menggelitik hati nuraninya untuk mengenal lebih jauh dan lebih dalam melalui perjalanan masing-masing
Lili saat dihubungi semangatnews.com di tempat kost barunya di Jalan Nitiprayan, Tegal Kenanga, Tirtonirmolo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin 10/04/23, menyebutkan, kemauannya untuk menimba ilmu seni rupa di Yogyakarta hanya semata-mata ingin mendalami dunia seni rupa terutama seni lukis. Apalagi ia bukan berlatar belakang dari pendidikan seni baik semasa SMA maupun ketika memasuki perguruan tinggi selama beberapa tahun hingga selesai.
Untuk itulah meski seorang wanita, ia tak sungkan-sungkan mendalami seni rupa do Daerah Istimewa Yogyakarta. Meski masih baru di daerah yang ditempatinya ini, dalam waktu dekat ia akan mengunjungi sejumlah seniman-seniman yang ada di daerah ini guna menimba ilmu sebanyak-banyaknya, sekarang saya masih berkarya di tempat kost baru ini, ujar Lili.
Dalam catatan kita, tiga tahun belakangan kehadirannya di Sumatera Barat sempat viral dengan karya-karya ekspresionistik hitam putihnya melalui goresan-goresan liar mayoritas hitam putih dalam ranah ekspresionistik bernilai estetik bukan hanya menarik, tetapi juga mampu mencuri perhatian publik. Termasuk melalui “Jalur Rempah” 2 tahun silam Lili juga menjadi sosok penting saat itu.
Selain itu, selama di Dangau Studio Padang Lili dulunya kerap menggelar terapi seni (art Therapy) dengan melibatkan anak-anak muda berbakat dan bertalenta seni untuk melukis, menggambar, membuat sketsa, serta bermain musik melibatkan puluhan mahasiswa perguruan tinggi dan siwa SMA/SMK Sumbar guna menyalurkan untuk menyalurkan bakat anak-anak muda dalam dunia seni rupa dan seni musik yang berlangsung menarik perhatian, ujar Lili.
Tinggal sekarang bagaimana saya dan karya-karya yang saya kerjakan ini secara perlahan tampil secara utuh melalui latihan dan studi berkelanjutan tentang karya-karya tokoh terkemuka seni rupa Indonesia terutama di Yogyakarta. Hal ini dimaksudkan agar ia bisa bebas tanpa beban untuk menumpahkan emosi dan sensasi dari dalam dirinya untuk direfresentasikan menjadi karya yang bisa dinikmati publik yang tentunya juga mendapat suport dari banyak seniman tempat saya nanti melakukan studi secara marathon, jelas Lili.
Menurut Lili yang pernah memperoleh penghargaan “Paga Nagari” dari Pucuak Adat Kebuntaran Talu – Sinuruik Kabupaten Pasaman atas prestasinya dalam seni rupa dr. Fadlan Maalif Tuanku Bosa XIV dalam suatu kegiatan adat beberapa hari lalu di Talu Sinuruik, Pasaman Barat, mengaku ingin lebih serius untuk mendalam dunia seni rupa dengan segala seluk beluk di dalamnya.
Bagi saya berkarya, bereskpresi dan berkolaborasi, ternyata mampu secara berkelanjutan untuk memahami tanda-tanda zaman dengan memperkuat ilmu di lapangan melalui berbagai teori dan praktek. Dan bukan tidak mungkin pula saya juga melakukan studi ke Bali dan daerah lainnya untuk terus bereskpresi dengan baik dan sempurna dalam dunia seni rupa hingga akhirnya saya benar-benar dapat memahami seni rupa, tanpa mengenyampingkan kodrat saya sebagai wanita Minang, ujar Lili lagi. (Muharyadi).