SEMANGATNEWS.COM, DHARMASRAYA – Pelaksanaan Idul Adha 1443 H tahun ini telah ditandai dengan berbagai persiapan yang dilakukan oleh masing-masing daerah. Tidak ketinggalan Kabupaten Dharmasraya juga melakukan hal yang sama.
Terkait keberangkatan jamaah haji, Kemenag setempat juga telah mematangkan persiapan untuk keberangkatan 158 jamaah haji asal kabupaten tersebut.
Untuk pelaksanaan shalat Idul Adha, Bupati Sutan Riska beberapa waktu lampau menyampaikan rencana pelaksanaannya dilaksanakan di mesjid Agung Dharmasraya.
“Kita upayakan Sholat Idul Adha tahun ini digelar di mesjid Agung, pengerjaannya terus dikebut sampai hari ini,” sebut beliau kala pelaksanaan acara Halal Bihalal Pemkab Dharmasraya, Rabu (18/5) lalu.
Selain pelaksanaan sholat Idul Adha, kata Bupati, pelepasan jama’ah haji asal Dharmasraya Insya Allah juga bakal dilaksanakan di mesjid yang berdiri di pinggir jalan Lintas Sumatera, Gunung Medan, kecamatan Sitiung itu.
Beliau mengatakan, meskipun belum dibuka untuk umum masjid tersebut sudah dipakai dalam kegiatan besar yang dilaksanakan Pemda, salah satunya halal bi halal jajaran Pemkab Dharmasraya berapa waktu lalu.
Melihat antuasiasme warga yang didominasi ASN saat halal bihalal saat itu, Sutan Riska merencanakan tahun ini pelaksanaan shalat Idul Adha akan dilakukan di mesjid Agung.
Pada kesempatan itu, Bupati juga mengingat kembali saat pertama kali meminta bantuan bapak presiden Jokowi terkait pembebasan lahan milik Kementerian Pertanian untuk dapat kiranya dihibahkan ke Pemkab Dharmasraya
“Saat itu pak presiden merespon positif, saya diperintahkan untuk mengajukan surat permohonan,” katanya.
Menurut dia berkaca dari pengalaman daerah lain, proses pengalihan aset pemerintah pusat menjadi aset daerah dapat memakan waktu hingga dua tahun, berkat bantuan Presiden, hanya dalam hitungan bulan saja aset itu sudah menjadi milik Pemkab Dharmasraya.
“Kalau ditaksir, aset tanah yang dialihkan ke kita itu sekitar Rp. 53 Miliar. Jika itu kita beli dengan APBD dari mana anggarannya,” kata bupati kala itu.
Dalam perjalanannya, pembangunan mesjid Agung bukan tanpa kendala, apalagi dalam situasi Pandemi.
“Saya berfikir bagaimana pembangunan fisik mesjid terus berjalan tanpa mengganggu APBD. Alhamdulillah, kita dibantu Kementerian Pekerjaan Umum sebanyak Rp. 20 Miliar,” tutupnya.(rsy)