Semangatnews, Solok – Penggantian penamaan RSUD Solok menjadi RSUD Mohammad Natsir, tidak hanya sebatas pergantian nama saja, tetapi juga upaya peningkatan pelayanan rumah sakit pada masyarakat.
Hal ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno pada saat meresmikan penggantian nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solok dengan nama pahlawan yakni Mohammad Natsir, Selasa lalu..
Hal itu setelah hasil keputusan nama penggantian nama RSUD Solok menjadi RSUD M. Natsir di DPRD Sumbar yang sudah ketok palu pada 12 Juni 2018
Pemakaian nama tersebut sebutnya, karena merupakan tokoh minang paham politik dan pahlawan yang berasal dari Alahan Panjang, Solok. Ia mengucapakan rasa terima kasih kepada keluarga yang telah menyetujui pemakaian nama RSUD M. Natsir.
Irwan Prayitno menyebutkan pemilihan nama M.Natsir telah melalui tahapan-tahapan dan musyawarah. Terutama dari kalangan keluarga besar M. Natsir, sehingga pada akhirnya lahirlah nama M. Natsir, sosok pahlawan nasional yang cukup dikenal di Indonesia.
“Nama bukan hanya sekedar ditarok dan dikenal saja, tetapi ada harapan yang terdapat di dalamnya, juga membuat sesuatu memotivasi kedepannya,” ujarnya.
Gubenur mengungkapkan pernah terjadi kekeliruan terkait hal administrasi dan anggaran tahun lalu dari Kementerian Kesehatan untuk RSU M. Natsir yang masuk ke rekening RSUD Kota Solok. Akibatnya dana sebanyak 33 milyar kembali kepusat karena salah nama. Untuk itu perubahan nama ini harus segera dilakukan
“Wajar nama dibuat berbeda agar adminstrasi nantinya dibuat aman. Semoga tidak ada lagi kesalahan, apalagi salah alamat. Mudah-mudahan nama ini memberikan identitas yang jelas nantinya,” sebutnya.
Dijelaskannya, selain menghindari duplikasi nama yang sering terjadi kekeliruan dengan RSUD Solok Arosuka yang ada di kabupaten Solok. Sekaligus Pemerintah Kota Solok akan mendirikan sebuah rumah sakit umum daerah. Sehingga jika tidak diganti akan menimbulkan kebingungan pada masyarakat.
“Kedepan pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus maksimal. Jangan sampai nama sudah besar pelayanan masih kecil tentu harus mengikuti dengan peningkatan pelayanan maksimal. Agar tidak ada lagi pasien yang terlantar dan mengeluh karena tidak terlayani,” tegasnya.
Terakhir, ia berharap pelayanan akan mengikuti nama besar M. Natsir. Jangan sampai membuat semakin menurun sementara RSUD menyandang nama besar M. Natsir.