SEMANGAT SUMBAR – Nelayan di Sumatra Barat (Sumbar) mendapatkan bantuan 1500 unit paket konverter kit. Bantuan ini merupakan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke elpiji (Bahan Bakar Gas) yang diinisiasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Bantuan ini merupakan program pemerintah mendorong energi berkeadilan. Jadi, memang benar-benar untuk nelayan. Karena, dengan konversi bbm ke gas memberikan keuntungan bagi nelayan,” ujar Wakil Menteri ESDM RI, Arcandra Tahar, saat penyerahan bantuan kepada nelayan di Pasie Nan Tigo, Kota Padang, Kamis (7/9).
Dikatakan, pada tahun 2017 ini. 17000 konverter kit akan disebar ke seluruh Indonesia. Dan, Sumbar kebagian 1500 unit bantuan.
Archandra mengungkapkan, adanya konversi dari BBM ke Gas ini. Penggunaan mesin dengan elpji akan lebih menghemat. “Jadi, setelah dilakukan kajian. Konsumsi bahan bakar gas itu lebih rendah 55 sampai 60 persen dibandingkan kalau menggunakan BBM,” katanya.
Selain itu, tambah dia, keuntungan lainnya adalah mesin kapal tidak lagi menghasilkan polusi udara dari hasil pembakaran BBM.
“Berkurangnya polusi hasil pembakaran mesin kapal ketika masih menggunakan BBM jelas keuntungan tidak ternilai bagi kualitas kehidupan masyarakat,” katanya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno sangat mengapresiasi program yang diinisiasi Kementerian ESDM ini. Kita senang nelayan Sumbar dapat bantuan yang dibutuhkan. Apalagi saat ini kebutuhan akan bahan bakar yang terjangkau dengan harga yang ekonomis sangat dibutuhkan nelayan.
“Adanya bantuan ini tentu akan membantu nelayan. Apalagi untuk harga masih sangat terjangkau. Kita berharap perekonomian masyarakat Sumbar dan hasil tangkapan nelayan akan semakin meningkat,” harapnya.
sementara itu Wakil Ketua Komisi 7 DPR RI, Mulyadi menyebutkan, program konversi harus diakui sangat menguntungkan nelayan. Pasalnya, selama ini para nelayan kerap harus mengeluarkan ongkos besar untuk pembelian premium atau solar. Padahal, mesin kapal yang menggunakan BBM dikenal boros. Dengan berganti menggunakan elpiji, kata dia, nelayan merasa bisa menekan pengeluaran untuk pembelian bahan bakar.
“Kita sangat tahu biaya operasional nelayan cukup tinggi, dan kehadiran mesin yang menggunakan elpiji membuat pendapatan mereka akan meningkat,” tuturnya.
Dia juga meminta kepada PT Pertamina untuk selalu menyediakan pasokan tabung gas melon khusus untuk nelayan. Dia tidak ingin, ketika nanti semakin banyak nelayan yang beralih meninggalkan BBM berganti elpiji. Sehingga, ini perlu diantisipasi. Karena pasti pemakaian semakin meningkat nantinya.