SEMANGAT LANGSA – Naufal Raziq (15), bocah penemu listrik dari pohon kedondong pagar mengaku sosok motivator terbesar dalam temuannya adalah orang tua. Sebelum mendapatkan kerja sama dengan Pertamina dan lainnya, orang tuanya terus mendukung inovasi yang sedang dikembangkannya itu.
Orang tua Naufal bahkan rela menjual hartanya demi memenuhi sejumlah perlengkapan untuk menghidupkan listrik dari pohon kedondong pagar. “Orang tua itu motivator utama saya. Beliau sangat support, dan terus yakinin saya bahwa temuan itu sangat baik dan bermanfaat. Beliau juga rela perhiasannya itu dijual,” kata Naufal ditemui detikcom di rumahnya di Desa Kampung Baru, Langsa, Aceh, Selasa (6/6/2017).
Meskipun pertama kalinya dalam mengembangkan terobosan tersebut bersusah payah hingga orang tuanya harus menjual emas, kini keluarga bangga melihat prestasi Naufal apalagi mendapatkan tawaran yang sangat luar biasa dari berbagai instansi.
“Kami bangga lihat prestasi Naufal. Dia sudah bisa harumkan nama keluarga dan daerahnya. Kami terus selalu mendukung pokoknya,” kata Muslim, pamannya Naufal.
Muslim menambahkan, capaian Naufal sekarang luar biasa. Apalagi mulai dari pemerintah daerah hingga setingkat Menteri ESDM dan Panglima TNI pun sudah dijumpainya.
Naufal mengatakan akan terus mengembangkan temuannya itu. Dia ingin temuannya menjadi lebih baik lagi ke depannya dengan inovasi-inovasi baru.
Selain itu, Naufal juga bercita-cita ingin menjadi seorang ilmuan. “Cita-cita saya ingin jadi ilmuan. Ya, ilmuan di bidang Elektro,” kata Naufal.
Naufal Raziq bocah penemu listri dari pohon kedondong.Naufal Raziq bocah penemu listri dari pohon kedondong. Foto: Datuk Haris Maulana/detikcom
Temuan- temuannya kini tengah di teliti dan dikembangkan oleh pihak terkait. Dengan prestasinya yang gemilang, Naufal juga berkesempatan mengenyam pendidikan di Pulau Jawa yakni di MAN 3 Malang.
Pendidikan yang diterimanya merupakan bentuk dedikasi Kementerian Agama (Kemenag) terhadap Naufal dengan inovasinya.
“Saya bersyukur. Semoga apa yang saya buat dapat berguna bagi rakyat Indonesia. Minimal, temuan saya bisa dipakai oleh masyarakat,” tambah Naufal.
(idh/idh)