SEMANGAT SUMBAR – Kebhinekaan di Sumatera Barat (Sumbar) masih tertata dengan baik, jika ada beberapa peristiwa mengaca dan isu yang ingin mengacau kerukunan di Sumbar, masih dapat diatasi dengan respon dan partisipasi masyarakat serta kesigapan aparat.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Kamis 1/6/2017).
“Masyarakat Sumbar itu cerdas dan dapat menganalisasi dari dipengaruhi dan dipecah belah oleh kepentingan lain. Masyarakat Sumbar lebih berpikir manfaat dan dampak sebelum bertindak,” jelas Nasrul Abit.
Wagub juga mengajak, masyarakat Sumatera Barat untuk tetap mempertahankan adat dan budaya, sebagai filter menjaga keutuhan sekaligus sebagai kekuatan persatuan di daerah ini.
” Kita bangga masyarakat masih tetap mempertahankan budaya sebagai kontrol kehidupan sosial, sehingga jika ada yang aneh-aneh akan mendapat sorotan dan perhatian masyarakat dan aparat untuk segera menindak dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk dapat diselesaikan secara lebih dini .Ini menandakan bahwa issu apapun tak mempan untuk Sumbar”,ujarnya.
Nasrul Abit juga mewanti-wanti, setiap orang jangan mencoba mengulang kembali untuk datang dan berusaha mengacau kerukunan di Sumbar dengan cara membingkai suatu peristiwa dengan sudut pandang yang sarat kepentingan (framing) dan memecah belah kerukunan.
“Jangan coba-coba masuk dengan framing bertujuan memecah belah. Kalau orang itu nekad, bisa fatal akibatnya. Masyarakat di Sumbar sudah hidup beriringan selama ratusan tahun. Jangan bawa-bawa isu daerah lain untuk juga disulut disini,” tegasnya.
Menurut Nasrul Abit, dalam menjaga kerukunan di Sumbar, seluruh unsur selalu bergandengan tangan, mulai dari TNI/Polri, tokoh agama, adat, dan pemuda. Dengan kekuatan itu, Ia yakin, Sumbar tetap bersatu menjadikan Pancasila sebagai dasar dan pandangan bernegara untuk menangkal isu-isu yang menjurus pada upaya perpecahan.