Nasrul Abit Dorong Program Agroforesty Untuk Kelestarian Danau Maninjau dan Singkarak
Semangatnews, Padang – Program Agroforesty yang di dorong oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama lembaga dan OPD terkait merupakan salah satu solusi atasi pencemaran danau dan kerusakan DAS. Pemprov Sumbar amat mendukung program ini agar terselenggara dengan baik dan tetap sasaran.
Hal ini diungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit disela-sela kesibukannya hari ini, Sabtu (7/3/2020).
Lebih lanjut Wagub Sumbar katakan, sudah seharusnya ada pengurangan aktifitas karamba di Danau Maninjau dan tidak ada lagi bagan di Danau Singkarak karena aktifitas itu selama ini telah melebih kapasitas, sehingga mudah terjadi kerusakan alam dan ekosistem lingkungan yang ada.
” Argoforisty merupakan solusi yang ditawarkan tentunya program aksi nyata dan tepat guna bagi masyarakat dan tentunya program yang senyawa antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah. Ini diinisiansi oleh BPDAS Agam Kuantan dengan menghadirkan Direktur Pelaporan EvaluasI Daerah Aliran Sungai (PEDAS) KLHK (M. Saparis Sudaryanto) Ka. DLH Prov. Sumbar, Forum DAS Sumbar dan Forum DAS Kota Padang”, ujarnya.
Nasrul Abit katakan, Program yang akan disenyawakan ini disambut baik oleh Direktur PEDAS KLHK, diantaranya, program Pengalihan Mata Pencaharian dari Keramba Jala Apung (KJA) di Danau Maninjau ke agroforestry (kehutanan dipadukan peternakan, perikanan lele terpal perkebunan) di Danau Maninjau.
Program ini telah berlangsung sejak tahun 2018 yang lalu dan tahun 2020 ini ada 3 kelompok masyarakat mengusulkan akan mengalihkan mata pencahariaan (difasilitasi oleh DLH Prov. Sumbar Dan DLH Kab. Agam) untuk mendapat batuan dari BPDAS Agam Kuantan.
” Kedepan tentunya makin banyak lagi kelompok masyarakat mengikuti program ini dan menduplikasikan program ini di Danau Singkarak sehingga “Lestari Danaunya, Sejahtera Masyarakatnya”, ujarnya.
Nasrul Abit juga katakan, DLH Sumbar bersama Direktur PEDAS bersama BPDAS telah mengelilingi danau Maninjau dan Singkarak untuk melihat kondisi lapangan dan bertemu kelompok petani nelayan di Selingkar Danau untuk menampung harapan persoalan yang ditemui petani nelayan agar program agroforesty tepat sasaran.(Hms-Sumbar)