Semangatnews,Jombang – Kejadian mengejutkan menimpa Sandiaga Uno saat melakukan gerilya politik di Jombang, Jawa Timur, Senin (22/10/2018).
Usai melakukan ziarah di makam KH Abdullah Wahab Chasbullah, mobil yang ditumpangi Sandiaga tiba-tiba diadang oleh sekelompok orang di sekitar Jalan Raya Jombang.
Ternyata, pengadangnya merupakan segerombolan emak-emak. Mereka merupakan para wanita yang bekerja sebagai suster dan dokter. Mengenakan seragam merah muda yang cantik, emak-emak ini meminta Sandiaga turun dari kendaraannya.
Ternyata, permintaan ini berkaitan dengan peresmian Rumah Sakit Islam Jombang. Mereka ingin Sandiaga mampir dan membubuhkan tanda tangan peresmian. Tak hanya itu, para wanita hebat ini juga membawa spanduk dengan tulisan ‘mampir’.
“Tolong, Pak, tanda tangan prasasti aja. Tolong, Pak,” ujar seorang pria yang mengenakan pakaian dokter kepada Sandiaga, seperti dilansir dari jawapos.com, Senin (22/10/2018).
Mendapat permintaan khusus ini, Sandiaga pun sempat bimbang. Sandiaga ingin meladeni permohonan tersebut, namun di sisi lain ia takut melanggar aturan kampanye.
“Saya tidak ada jadwal ke sini. Nanti takutnya melanggar dan ditegur Bawaslu,” kata Sandiaga.
Meski begitu, massa tetap melanjutkan aksinya menutup jalan sehingga kendaraan Sandiaga tak bisa melaju. Hingga akhirnya, Sandiaga mengambil jalan tengah. “Ya sudah bawa prasastinya ke sini, biar saya tanda tangan dari dalam mobil,” katanya.
Para pekerja di Rumah Sakit Islam Jombang ini pun senang bukan main permohonannya dikabulkan Sandiaga. Sejumlah orang juga langsung gerak cepat mengambil prasasti dan membawanya mendekat ke Sandiaga.
Namun, tiba-tiba spidol berwarna emas yang digunakan untuk tanda tangan patah. Tak habis pikir, Sandiaga pun meneken tanda tangan di secarik kertas.
“Dengan mengucap bismillahirahmanirahim saya tanda tangani peresmian Rumah Sakit Islam Jombang ini. Semoga bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya,” ujar Sandiaga disambut histeris oleh emak-emak.(smngtnews/suara).
