Menyimak Puisi Garis dan Warna Pada Karya-karya pelukis Wanita Laila Tifah
Semangatnews.com, Yogyakarta – Pelukis wanita senior Indonesia Titis Jabaruddin (76 th) dalam suatu kesempatan wawancana dengan semangatnews.com pernah mengemukakan bahwa mempelopori kesataraan derajat antara wanita dan pria di tanah air, maka semangat, perjuangan, keuletan dan kreativitas perupa wanita di Indonesia melalui karya-karya yang ditampilkan selama ini tak pernah gelap.
Satu diantara sedikit nama-nama perupa wanita yang memiliki semangat, perjuangan, keuletan dan kreativitas perupa wanita di Indonesia itu diantaranya adalah Laila Tifah (48 th). Karya-karyanya juga banyak bertutur dengan dunia seputar wanita dengan berbagai persolan dan dinamikanya. Bukan hanya itu. sosok wanita di karya-karyanya memiliki gerak-gerak dinamis, kadang statis tanpa kehilangan nilai kehilangan nilai estetis dalam menyiasati isi, pesan dan tema pada karya-karyanya.
Satua diantara karya Laila Tifah berjudul Setengah Minang (2015) sebagaimana yang diperlihatkan Laila Tifah kepada Semangatnews.com (25/12) di kediamannya Jalan Wates, Gang Barokah, Kadipiro No. 294 RT 6/13, Kel. Ngestiharjo, Kasihan Bantul Yogyakarta merupakan karya yang menampilkan sosok wanita dengan banckround Ngarai Sianok.
Mengamati karya ini satu diantara banyak lukisannya, Laila Tifah, secara imajinantif mengekspolorasi sosok wanita yang sedang tidur berbalut kain batik dengan backround Ngarai Sianok, suatu obyek pemandangan alam yang sangat fenomenal di mata banyak pelukis di tanah air bahkan pelukis mancanegara. Karya yang bermain dengan tarikan garis-garis lembut dan warna kecolatan tua ini terlihat mampu menghipnotis mata penikmat. Ia menyodorkan persoalan yang penuh dramatik dalam puisi dan garis warna.
Laila Tifah, anak ketiga dari pelukis dan sastrawan Nasjah Jamin dann penulis buku Gairah untuk Hidup dan untuk Mati dan Hari-hari Akhir Si Penyair tentang Chairil Anwar dan Affandi Pelukis, merupakan satu diantara sedikit pelukis wanita Indonesia yang tetap mempertahankan dunia kepelukisannya dengan ulet dan kreatif. Banyak karya-karya terbaik yang lahir melalui hasil penjelajahan ktreatifvitasnya yang diangkat kepermukaan.
Pengamat seni rupa dan kurator, Muharyadi yang dihubungi Semangatmews.com menyebutkan, ditengah gelombang pasang surut dunia seni lukis Indonesia, pemunculan sejumlah pelukis wanita mampu menambah perbendaharaan peta seni rupa Indonesia dan patut diapresaiasi secara utuh, karena selain memiliki pengalaman berkarya yang cukup matang, isi dan kontens karya-karya mereka juga syarat makna dan nilai-nilai yang ada di dalamnya, termasuk diantara pelukis Laila Tifah.
Laila Tifah dalam kariernya sebagai salah satu pelukis wanita yang telah puluhan kali berpameran termasuk pameran tunggalnya Pameran Tunggal Malam Pertama Rumah Seni Surya Karbela Jakarta 2004 dan beberap[a pameran penting lain diantaranya ; Pameran Migran Labour, Ars Longa Gallery, Jakarta Kota, 2010, Pameran Lukisan Sepuluh Warna Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta,2011, Pameran bersama Warna Warni Jakarta, Galeri Sikka, Bali, 2012, Pameran Seni Rupa 11 Pelukis Jakarta, TIM,Jakarta, 2012, Pameran Lukisan 10 Pelukis Perempuan Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta, 2012 dan lainnya. (ss/fr/ysm).