Semangatnews,Simauang- Menunaikan ibadah melaksanakan pembangunan Masjid Gadang Simaung ini menjadi inspirasi besar bagi kami dan keluarga bagaimana mewujudkan serta semangat memajukan kampung halaman tercinta. Pulang dari rantau ingin membangun kampung halaman tercinta dengan sepenuh hati.
Hal ini disampaikan Ketua Kerapatan Adat Nagari Nan Tujuah Syafril, SE, Dt. Rajo Api, disela-sela kesibukannya hari ini, Minggu (19/8/2018).
Syafril lebih lanjut menuturkan, Masjid Gadang Simauang atau disebut juga masjid Akbar Simauang. Dulu berasal dari sebuah mushalla yang bernama mushalla Nurul Iman, terletak di Simpang Ampek, Jorong Simauang Mudiak Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.
Mushalla Nurul Iman sudah ada sebelum perang kemerdekaan Republik Indonesia, ini rumah ibadah yang dibangun saat perkembangan Islam pertama kali sampai di kecamatan Palupuh. Namun karena perkembangan masyarakat yang semakin ramai dilakukanlah perubahan status mushalla jadi masjid.
Karena perobahan, maka kami mengusulkan perubahan nama menjadi Masjid Akbar Simauang dan ini telah mendapat persetujuan masyarakat Simauang. Namun kemudian tokoh masyarakat Simaung Dato Tan Sri Dr. Rais Yatim mengusulkan perubahan nama masjid jadi Masjid Gadang Simauang.
Perubahan mushalla menjadi masjid sejak 1988 berubah menjadi Masjid dengan Surat Keputusan Bupati Agam yang ditandatangani oleh Kol. AD. M. Noer Syafeii yang saat itu menjabat.
“Perubahan mushalla ini menjadi Masjid karena melihat dan menjawab tantangan beberapa puluh tahun kedepan dengan semakin bertambah penduduk dan jarak yang cukup jauh dengan Masjid yang ada disekitarnya,” ungkap Syafril.
Ketua KAN Nan Tujuah itu juga menambahkan, rehab total Masjid Gadang Simaung ini mulai dilaksanakan sejak kami, pulang kembali dari jakarta dan menetapkan di Padang Panjang kira-kira mulai tanggal 5 juli 2009 saat ulang tahun yang ke-44 lalu.
Adapun Sumber dana rehab total Masjid berasal dari kami sendiri ditambah hibah dari Almarhum Dahlan Kari Malelo dan Almarhumah Hj. Rohani orang tua kami, dimana saat beliau wafat sebagian besar harta / emas yang beliau tinggalkan dihibahkan untuk kelanjutan Rehab Masjid dengan persetujuan anak-anak/ahli waris, lebih kurang Rp. 300 juta.
Kemudian dari dana pemerintahan Nagari Nan Tujuah sebesar RP. 200 juta dan dari tokoh perantau Simauang Dato Tan Sri DR Rais Yatim 25.000 dollar USA atau sekitar sebesar Rp. 310 juta lebih dan ditambah sumbangan masyarakat, jemaah dan donatur lainnya.
Masjid Gadang Simauang ini dirancang dapat menampung 700 jemaah di dalam Masjid 2.000 di halaman Masjid. Dan ada rencana Masjid ini akan dijadikan pusat kegiatan memajukan masyarakat Simauang, disamping kegiatan keagamaan juga menjadi pusat budaya, perpustakaan, ada sarana olah raga, latihan silek, pasambahan, baraja talempong dan lain-lain.
Karena masjid sebesar ini tentu akan menjadi pusat perhatian dalam kesejahteraan masyarakat Simaung, apakah nanti juga dalam pengembangan sektor ekonomi umat.
“Karena masjid Gadang Simaung saat ini masih dalam pengerjaan berat, bagi para dermawan yang ingin memberikan zakat dan infak pembangunan masjid Gadang Simaung tentunya akan menyenangkan hati masyarakat Simaung karena begitu besar kerinduan bagaimana keindahan masjid ini nantinya,” ujarnya.