SEMANGAT SUMBAR – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menganggap tepat pemberian gelar Doktor Honoris Causa yang diberikan oleh Universitas Negeri Padang (UNP) kepada Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
“Sangat tepat untuk penghargaan beliau. Karena reformasi pendidikan itu memang dimulai pada waktu beliau menjadi presiden, terutama dengan disahkannya UU Sisdiknas Nomor 20/2003. Itu terjadi perubahan sangat signifikan, banyak sekali perubahannya terutama tentang otonomi pendidikan menjadi bagian dari otonomi daerah,” kata Muhajir, Rabu (27/9).
UNP menganugerahi Megawati Soekarnoputri Doktor Honoris Causa di bidang politik pendidikan di auditorium UNP, Jalan Prof Dr Hamka, kota Padang, Sumatera Barat. Mengenakan toga bergaris kuning, Megawati menerima penghargaan secara simbolik dari rektor UNP.
“Reformasi pendidikan berubah secara signifikan. Banyak sekali, soal alokasi anggaran APBN dan APBD harus minimum 20 persen. Kemudian menyerahkan kewenangan ke masing-masing sekolah yang diberikan school management berbasis sekolah,” kata Muhajir.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa (DRHC) dalam Bidang Politik Pendidikan dari Universitas Negeri Padang. Ini adalah gelar DRHC ke-lima yang diterimanya.
Megawati sangat mengapresiasi gelar DRHC Bidang Politik Pendidikan yang diberikan pihak UNP. Menurutnya UNP telah membuka kembali cakrawala bahwa politik dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Politik menghasilkan sistem pendidikan, pendidikan berpengaruh pada kehidupan politik. (merdeka.com)