Semangatnews, Padang – Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat se-Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg) mendengarkan penyampaian materi dari Mayjen (Purn) Kivlan Zen yang bertemakan “Bahaya Komunis Terhadap Peradaban Islam”.
Hal itu disampaikan mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) tersebut dalam kegiatan kajian dhuha wirid gabungan ASN se-Kecamatan Lubeg di Masjid Raya Muhammadiyah Tanjung Saba, Jumat (25/1/2019).
Kivlan Zen mengingatkan, bahwa kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) saat ini bukanlah isapan jempol belaka. Karena berbagai peristiwa sejarah membuktikan paham komunisme masih eksis di tengah masyarakat sampai saat ini. Dan jika tidak diperangi secara bersama-sama tentu sewaktu-waktu akan merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kebangkitan PKI merupakan sebuah fakta dan isu tersebut bukan hanya sebuah ilusi belaka. Jadi, mari semua pihak berhati-hati akan bahaya laten dari komunis tersebut. Sebab, orang komunis sifatnya adalah militan, propaganda dan fitnah segala macam disertai berbagai bentuk kejahatan lainnya,” cetusnya.
Diungkapkannya, komunisme masih eksis di Indonesia dengan dibina oleh seorang profesor dari Amerika Serikat. Profesor itulah yang mendidik kader-kader komunis agar bisa masuk ke dunia pemerintahan termasuk DPR.
“Kita tentu mengetahui bahwa siapa yang membawa paham komunis di Indonesia dan apa saja yang telah diperbuatnya bagi negara ini. Termasuk TNI dan ulama korbannya. Karena yang berani melawan komunis itu adalah umat Islam dan TNI. Dan Jika umat Islam tidak bersatu berjuang menghancurkan komunis maka habislah kita semua,” ungkapnya lagi.
Seperti diketahui, untuk karir militer Mayjen (Purn) Kivlan Zen semasa aktif cukup mentereng dengan pernah menjabat sebanyak 12 jabatan militer. Dari riwayat perjuangannya ia pernah menjadi Penegak Kedaulatan NKRI Irian Jaya (1972-1983), Penegak Kedaulatan NKRI Timor Timur (1985-1988), Perdamaian Filipina Selatan (1995-1996) dan terakhir menjadi negosiator penting yang berhasil membebaskan sebanyak 18 warga negara Indonesia dari penyanderaan yang dilakukan oleh milisi Abu Sayyaf di Filipina tahun 2016.
Sementara itu, mewakili Plt Camat Lubeg Sekcam Roza Molina menyampaikan, atas nama ASN dan masyarakat se-Kecamatan Lubeg mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada bapak Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zen yang telah memberikan materi penting dalam kegiatan kajian dhuha kali ini.
“Alhamdulillah, materi yang disampaikan bapak Kivlan Zen sangat penting sekali bagi Kota Padang khususnya bagi kita di Kecamatan Lubeg dalam mengantisipasi bahaya laten PKI. Sebagaimana sebelum di Masjid Raya Muhammadiyah Tanjuang Saba ini, bapak Mayjen (Purn) juga telah memberikan materi yang sama di Masjid Darul Hikmah Pagambiran dan Masjid Rahmatan Lil Alamin UPI,” tukas Sekcam dalam sambutannya. (David)