Semangatnews, Pasaman Barat-
Ratusan masyarakat Tanjung Pangkal, Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman menduduki lahan yang berada di PT. Grasindo Minang Plantation (GMP), Sabtu (8/8/2020).
Mereka menggelar aksi karena mengklaim bahwa PT. GMP telah mengambil alih lahan masyarakat Tanjung Pangkal seluas 225 hektar yang berada di Phase IV.
“Lahan tersebut bukan termasuk Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan, dan penyerahan lahan dari masyarakat pun tidak jelas legalitasnya karena tidak jelas asal usul perolehan hak dari lahan tersebut” ucap Niniak Mamak Daerah tersebut Unyil Datuak Jalelo kepada Semangatnews.com.
Ia juga mengatakan, Bahwa pihak PT. GMP telah membohongi masyarakat Tanjung Pangkal, karena mulai dari awal penanaman pada tahun 1997 sampai sekarang Pihak perusahaan menyembunyikan hal tersebut kepada niniak mamak ataupun Masyarakat Tanjung Pangkal.
“Pihak perusahaan telah membohongi masyarakat tanjung pangkal, mereka menyembunyikan status dari lahan seluas 225 hektar di Phase IV tersebut” ucapnya
Ia berharap Agar pihak perusahaan mau mengembalikan lahan tersebut kepada masyarakat tanjung pangkal, Karena tidak jelas siapa yang memiliki lahan tersebut.
Sementara itu, Pihak PT. GMP melalui Lihardo Sipayung mengatakan bahwa lahan tersebut sudah Besertifikat Hak Milik(SHM) dan pihak dari pemilik SHM tersebut Mau menyerahkan lahan seluas 225 hektar tersebut ke PT. GMP.
“Tanah tersebut sudah berstatus SHM, jika niniak mamak atau masyarakat mau mengetahui siapa Nama-nama pemilik SHM tersebut silahkan berkirim surat ke PT. GMP”,ujarnya.
Kami bersedia mengembalikan lahan tersebut kepada masyarakat seluas 100 hektar, jika keseluruhan lahan yang berada di Phase IV tersebut kami tidak bersedia memberikan, Tambah Lihardo
Dari pantuan semangatnews, aksi tersebut berjalan damai dan masyarakat akan tetap bertahan sampai pihak perusahaan memberikan titik temu yang sesuai dengan tutuntan Masyarakat (jhon)
