Mahyeldi Buka Pekan Budaya Daerah Sumatera Barat

by -
Salah satu peragaan seni Sumbar salah satu daerah Jalur Rempah di Pekan Budaya Daerah, Jum'at ( 1/10/2021)

SEMANGATNEWS.COM – Pemerintah provinsi Sumatera Barat mendukung upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI menjadikan jalur rempah nusantara sebagai warisan dunia versi UNESCO agar lebih dikenal generasi muda berikutnya.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, saat menghadiri sekaligus meresmikan tanda dimulainya kegiatan Pekan Budaya Daerah dan pemeran “Jalur Rempah” di Hall Taman Budaya, Sumatera Barat, Jalan Diponegoro 31 Padang, Jumat malam (1/10/21).

Menurut Mahyeldi, wilayah Sumatera Barat dalam sejarah, dulunya pernah menjadi wilayah yang mempunyai relasi  dengan Aceh. Karena saat itu Aceh terkenal dengan pusat perdagangan rempah yang meninggalkan jejak cukup banyak ketika wilayah pesisir ini dikuasai perdagangan bangsa Eropa.

Keberadaan perdagangan di Sumatera Barat menciptakan ruang pertemuan dan silaturrahmi antar bangsa di daerah ini. Hubungan tersebut saling silang pengetahuan dan budaya termasuk pengolahan rempah serta akulturasi yang menambah keragaman budaya yang tercipta bahkan hingga saat ini.

Karena itu dalam kerangka besar pelaksanaan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumbar yang menjadi taglinenya “Festival Merawat Ingatan” dipakai sebagai daya tarik yang mampu menjembatani dan menyatukan budaya tradisi dan praktik budaya hari ini dalam konteks lintas bidang seni dan genersi dalam esksitensi kebudayaan untuk tetap bisa diletarikan dan beradaptasi dengan Zaman.

Namun  demikian tak dipungkiri ada sebagian yang masih abai, sehingga kata merawat ingatan mampu menjadi yang memiliki masud sebagai upaya menjemput pengetahuan dan kesadaran lintas generasi, terutama generasi milenial untuk kembali ke nilai-nilai dasar-dasar kearifan lokal yang multi etnik, ujar Mahyeldi.

Sementara ditempat yang sama, Direktur pembinaan dan Lembaga Kebudayaan Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek RI, Yudi Wahyudin, menyebutkan Asimilasi budaya dan keterhubungan antarbangsa di Indonesia tidak terjadi begitu saja.

Di masa lampau, kehadiran para pedagang antar bangsa memiliki peranan penting terhadap perkembangan budaya yang masih bisa kita lihat dan rasakan jejaknya. Hal ini disebabkan oleh komoditi rempah yang berasal dari berbagai kepulauan di Nusantara yang terlibat dalam lalu lintas perdagangan di masa lampau, sehingga menjadi salah satu jalur budaya.

Menurutnya,  jalur rempah mencakup berbagai lintasan jalur budaya yang melahirkan perabadan global serta menghidupkan kembali peran masyarakat nusantara berabad-abad lamanya. Dan kini diimplementasikan dalam bentuk kegiatan “jalur rempah” dengan beragam kegiatan kebudayaan dan kesenian sebagaimana yang sedang di laksanakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat  dengan berbagai aktivitas kegiatan melalui kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD).

Bahkan untuk tahun depan Kemdikbudristek lebih fokus melihat PKD secara utuh dan sempurna guna menunjang kegiatan Pekab Kebudayaa Nasional menitikberatkan kearifan tradisi Nusantara dan mengajarkan kita untuk senantiasa memuliakan sesama serta alam lingkungan, dan esensi ini diwariskan melalui aneka perilaku, bentuk ritual, dan ekspresi kesenian rakyat

Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Gemala Ranti, dalam laporannya menyebutkan, kegiatan jalur rempat yang berlangsung sejak 1 hingga 5 oktober 2021 ini menyelenggarakan kegiatan berupa pagelaran seni pertunjukan seni kontemporer hingga multikultural, pameran seni rupa dan instalasi, sajian kuliner tradisional, lomba baju kuruang basiba, Festival Tari Piring Kreasi, Festival Bagalombang, puisi kreatif dan diskusi terarah, film dokumenter dan lainnya.

Kegiatan pembukaan jalur rempah diikuti utusan berbagai kabupaten/kota se Sumatera Barat itu juga dihadiri Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Kementerian PMK, Syaifullah Asad, Atase Pariwisata/Direktur Tourism Malaysia wilayah Sumatera, Hisammuddin, Kepala perwakilan BPK Sumbar Yusna Dewi, Kepala BI perwakilan Sumbar, Dadang Arief Kusuma, para rektor, pimpinan BUMN/BUMD Sumbar, seniman, budayawan Sumatera Barat dan lainnya. (mh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.