Mahasiswa Harus Rubah Kondisi Ekspor Bahan Mentah

by -

SEMANGAT SUMBAR – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Oesman Sapta Odang meminta mahasiswa di era kini tidak sekedar bersekolah mengejar titel, melainkan juga harus berani menimba ilmu melalui pengalaman di luar kampus. Hal itu dikarenakan, saat ini Indonesia butuh sosok intelektual yang kaya pengalaman, mengingat persaingan global yang ketat.

Menurut Oesman, mahasiswa dari daerah kedepan harus menjadi kekuatan sebagai pengolah sumber daya alam di negeri sendiri, sehingga hasil bumi tidak dikirim berupa material mentah ke luar negeri yang hasil jadinya kembali diimpor untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.

“Intervensi asing sangat luar biasa bagi Indonesia. Mereka selalu ingin merebut ekonomi Indonesia melalui material yang ada. Kita disuruh menjual material mentah. Ini yang harus menjadi tugas mahasiswa kedepan, olahlah negeri sendiri,” ungkap Oesman ketika memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang, Jumat (7/7/2017).

Oesman mengungkapkan, Presiden Joko Widodo tidak menginginkan lagi material mentah diekspor ke luar. Kebijakan itu patut diketahui dan didukung mahasiswa untuk menjadi pegangan kedepan.

“Bauksit, biji besi, nikel, kayu, itu hasil “cangkulan” yang dijual mentah. Padahal kalau dijual setengah jadi (semi finishing product), nilai jualnya bisa berlipat-lipat. Mahasiswa sebagai penerus, harus merubah kondisi ini,” paparnya.

Oesman berharap, Indonesia di masa depan menjadi negara yang memiliki material sekaligus sumber daya manusia yang mumpuni dalam penerapan teknologi pengolahan. Jika mimpi itu terwujud, Indonesia menjadi negara yang sebenar-benarnya kaya. Untuk itu mahasiswa juga harus pandai menghindari ancaman perusak yang sengaja dimasukkan untuk merusak mental pemuda, seperti berbagai jenis narkoba yang masuk hingga pelosok-pelosok.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.